Padang (ANTARA News) - Gempa susulan berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) dengan kedalam 10 km sekitar pukul 18:35:23 WIB kembali mengguncang Kota Padang dan sekitarnya, tetapi masyarakat tidak panik meskipun di tengah suasana listrik padam sejak Rabu sore.

Informasi yang dihimpun pada situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisaka (BMKG), gempa tektonik itu berlokasi pada 1.52 Lintang Selatan (SL) hingga 99.55 Bujur Timur (BT) dan wilayah pada 77 km Barat Laut Sipora Kepulauan Mentawai Sumbar.

Guncangan gempa Rabu senja itu, cukup dirasakan warga Padang, bahkan sejumlah warga ada yang lari keluarga rumah tetapi tidak terlihat panik.

Sebelumnya warga Padang juga merasakan guncangan gempa sekitar pukul 15:44:35 WIB dengan kekuatan 5,2 SR dan kedalaman 10 km dengan lokasi 1.27 LS - 99.44 BT pada 67 km timur Laut Siberut Mentawai.

Warga Kota Padang sejak Rabu pagi sampai senja diguncang empat kali gempa susulan dengan kekuatan di atas 5 SR, pascagempa berkekuatan 6,9 SR pada (16/8) yang berpusat di Selat Seberut, Kepulauan Mentawai, Sumbar.

Data BMKG Padang Panjang, sebelumnya menyebutkan gempa pertama terjadi sekitar pukul 08:15 WIB berkekuatan 5,3 SR dengan kedalaman 10 km pada lokasi 75 km barat Mentawai dan titik koordinat 1,36 Lintang Selatan (SL) dan 98,16 Bujur Timur (BT).

Selanjutnya gempa kembali terjadi sekitar pukul 09:55 WIB berkekuatan 5,7 SR dengan kedalaman 15 km lokasi pada 1,49 LS dan 99,33 BT atau pusatnya di 56 km Tenggara Seberut.

Staf BMKG Padang Panjang, Dedi menyebutkan, gempa berkekuatan di bawah lima telah banyak terjadi selama Rabu, sebagian dirasakan warga dan ada yang tidak.

Guncangan yang terjadi sekitar pukul 09:45 WIB cukup dirasakan di Kota Padang atau II-III MMI, dan di Padang Panjang sekitarnya dirasakan I-II MMI.

Selain itu, guncangan gempa juga dirasakan warga di Bukittinggi, Padang Pariaman, Agam, dan Pesisir Selatan, bahkan di Kota Padang, warga di pinggiran kota tampak berhamburan ke luar rumah, tak ada laporan korban jiwa dan kerusakan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009