London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mantap pada Kamis waktu setempat karena beberapa pedagang melakukan aksi ambil untung, setelah naik tajam sehari sebelumnya di tengah data resmi yang menunjukkan persediaan energi di AS jatuh, kata para pedagang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, naik delapan sen menjadi 72,50 dolar AS per barel. Kontrak September berakhir pada penutupan perdagangan Kamis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober tergelincir 89 sen menjadi 73,70 dolar AS dalam akhir perdagangan sore di London.

"Harga minyak mentah sedikit lebih rendah (di London) di tengah aksi ambil untung menyusul kenaikan tajam harga minyak mentah (Rabu),"kata analis Sucden, Nimit Khamar.

Minyak mentah naik pada Rabu, ditutup naik lebih dari tiga dolar di New York, di tengah berita tentang jatuhnya persediaan minyak mentah AS, kata para pedagang.

Persediaan minyak mentah AS turun besar 8,4 juta barel pekan lalu, menghentikan kenaikan tiga pekan berjalan dan mengagetkan pedagang yang memperkirakan sebuah kenaikan 1,5 juta barel.

Cadangan bensin merosot 2,1 juta barel, lebih dari prakiraan untuk turun 800.000 barel.

Distilasi, termasuk bahan bakar diesel dan pemanas, turun 700.000 barel pada minggu lalu, sedangkan analis telah memproyeksikan naik 500.000 barel.

Analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov mengatakan, bahwa laporan terbaru AS membantu harga minyak pulih dunia ke tertinggi Agustus pada Rabu, "itu bukan merupakan sebuah tren baru, sementara lebih banyak stok ditarik adalah keperluan untuk memenuhi pemulihan permintaan."

Meskipun minggu lalu jatuh, stok distilasi AS masih pada tertinggi 27 tahun.

"Stok distilasi masih sangat buncit," kata Jason Feer, manajer umum Asia Pasifik analis pasar energi Argus Media.

Dia mengatakan tingginya tingkat stok distilasi menunjukkan bahwa "pertumbuhan ekonomi masih sangat lambat."

Minggu ini, juga terlihat pedagang mulai melacak musim topan di AS, seandainya ada badai menyebabkan gangguan produksi di Teluk Meksiko.

Topan Bill, pertama dari musim Atlantik, sedikit melemah pada

Kamis pagi masih berbahaya untuk badai kategori tiga, dengan para peramal mempertahankan peringatannya untuk Karibia, Bermuda, Pesisir Timur AS dan timur Kanada.

Analis mengatakan Bill tampak hanya sebuah ancaman kecil terhadap pasokan minyak. (*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009