Jakarta (ANTARA News) - Setelah dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku pernah dimarahi bapaknya karena Jakarta tetap banjir dan macet.

"Bapak saya bilang, Kamu ngapain aja dua tahun, jadi Gubernur kok gak ada hasilnya," kata Gubernur di acara "Coffee Morning" bersama Kadin DKI Jakarta di Hotel Shangri La, Jakarta, kemarin.

Dimarahi sang ayah, Foke (panggilan Fauzi Bowo) mengaku tidak sakit hati karena ia mengaku tahu apa yang harus dilakukan.

"Saya bilang, `saya berharap bapak panjang umur sampai saya selesai menjabat, anda akan lihat apa yang akan saya lakukan`," ujar Foke.

Ia mengaku sadar bahwa selain bapaknya, semua orang juga ikut "memarahinya" karena Jakarta belum dapat keluar dari masalah klasik itu.

Foke mengaku mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta tidaklah semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan waktu yang lama.

"Masalahnya, kita adalah negara yang terbiasa makan mi instan sehingga ingin semuanya serba cepat, instan. Tapi saya bukan ahli sulap, bukan ahli nujum, jadi tidak bisa secepatnya," ujarnya.

Meskipun demikian, Foke mengaku tetap berusaha keras mengatasi masalah tersebut.

"Kami telah membangun Banjir Kanal Timur (BKT) dan mengeruk seluruh saluran di Jakarta. Semoga ini dapat mengatasi banjir," katanya.

Sementara untuk mengatasi kemacetan, Foke menyebut pihaknya sedang membangun Mass Rapit Transit (MRT) berupa kereta bawah tanah yang akan mulai beroperasi tahun 2016 mendatang.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009