Yogyakarta (ANTARA News) - Dua korban tenggelam di pantai Kabupaten Kulonprogo, DIY saat berlangsung "padusan" (mandi besar) menjelang bulan puasa, Jumat (21/8), hingga Sabtu belum ditemukan.

"Tujuh personel SAR masih mencari korban dengan menyisir tepi pantai sekitar satu kilomerter arah timur dan barat dari titik lokasi tenggelam," kata Koordinator SAR Pantai Glagah, Kulonprogo, Suradi.

Dua korban yang belum ditemukan adalah Zainab (18) warga Dusun Ngabean, Secang, Magelang, Jateng yang hilang terseret ombak Pantai Glagah pada Jumat (21/8) sekitar pukul 14.30 WIB, serta Topo Rifai (17) warga Dusun Bendo, Lendah, Kulonprogo yang hilang terseret ombak Pantai Trisik.

Menurut dia, upaya pencarian yang dilakukan sejak Jumat (21/8) belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan korban, bahkan kemungkinan kedua korban masih di tengah laut.

"Kami memang belum mencari ke tengah laut, tetapi tetap berkoordinasi dengan para nelayan yang melaut jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban," katanya.

Ia mengatakan, penyisiran yang dilakukan saat ini untuk mengantisipasi kemungkinan korban terbawa ombak hingga tepi pantai.

"Kami hanya menunggu korban terbawa ombak ke pantai karena untuk mencari ke tengah laut masih belum memungkinkan," katanya.

Suradi mengatakan, pencarian ini juga menghadapi kendala terbatasnya peralatan sehingga tidak dapat dilakukan dengan optimal.

"Kami tidak memiliki lampu penerangan, karena itu kemarin (Jumat, 21/8) pencarian dihentikan menjelang malam. Kemungkinan korban sudah terseret ombak ke tengah," katanya.

Sementara itu Koordinator SAR Pantai Trisik Kulonprogo, Joko mengatakan upaya pencarian korban Topo Rifai sampai saat ini masih terus dilakukan.

"Korban sampai malam ini (Sabtu, 22/8) belum ditemukan, namun kami berupaya mencari dengan menyisir pantai, karena kemungkinan korban terbawa ombak ke tepi pantai," katanya.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009