Ramallah (ANTARA News)- Pemerintah otonomi Palestina di Tepi Barat berencana akan membebaskan 200 tahanan Hamas sebagai satu isyarat gerak rekonsiliasi bagi bulan puasa, kata seorang pejabat keamanan, Minggu, seperti dilaporkan AFP.

"Ada rencana untuk membebaskan 200 tahanan. Kami sejauh ini telah membebaskan 90 tahanan, dan berharap akan merampungkan pembebasan itu dalam dua hari ke depan," kata pejabat itu yang tidak bersedia namanya disebut. "Mereka semuanya anggota Hamas."

Pemerintah Presiden Palestina Mahmud Abbas yang didukung Barat berseteru dengan gerakan Hamas sejak kelompok itu mengusir para pendukungnya dari Jalur Gaza dalam bentrokan senjata selama sepekan Juni 2007.

Sejak itu Hamas dan partai Fatah pimpinan Abbas saling menuduh melakukan penahanan sewenang-wenang dan menyiksa para tahanan , sementara kelompok hak asasi manusia menyalahkan pemerintah otonomi Palestina dan pemerintah yang dikuasai Hamas di Gaza.

Kedua pihak itu menegaskan bahwa mereka hanya menahan orang-orang karena alasan-alasan keamanan dan tanpa memandang sikap politik mereka.

Dua gerakan utama Palestina itu telah melakukan perundingan yang ditengahi Mesir selama berberapa bulan yang bertujuan menyelesaikan sengketa mereka yang berkepanjangan dan membuka jalan bagi pemilu tahun depan tetapi perundingan-perundingan itu tidak menunjukkan tanda kemajuan.

Perundingan terakhir, yang menurut rencana diselenggarakan di Mesir pekan depan di Mesir ditunda sampai bulan berikutnya September setelah Idul Fitri.

Sudah menjadi tradisi lama bagi pemerintah-pemerintah untuk membebaskan para tahanan selama bulan suci Ramadan.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009