Padang (ANTARA News) - Kabupaten Agam tercatat sebagai penerima terbesar kredit mikro nagari (KMN) 2009 yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dalam bentuk bantuan permodalan bagi usaha kecil yang dikelola kalangan masyarakat miskin.

Tahun ini (2009) Agam menerima KMN sebesar Rp6,9 miliar untuk kegiatan usaha kecil pada 23 nagari (wilayah pemerintahan terendah) di kabupaten itu, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Minggu.

Setiap nagari akan menerima bantuan permodalam KMN sebesar Rp300 juta, tambahnya.

Untuk 2009, pemprov Sumbar mengucurkan total KMN senilai Rp24,6 miliar dan diterima kegiatan usaha kecil dikelola keluarga miskin pada 83 nagari di 13 Kabupaten/Kota dan Agam tercatat sebagai penerima kredit terbesar yakni Rp6,9 miliar.

Penerima terbesar kedua, Kabupaten Tanah Datar senilai Rp3,6 miliar untuk 12 nagari, lalu Kabupaten Sijunjung dan 50 Kota masing-masing menerima Rp3 miliar untuk 20 nagari di dua daerah tersebut.

Selanjutnya, kabupaten Padang Pariaman menerima Rp2,4 miliar untuk delapan nagari, lalu Kabupaten Solok dan Solok Selatan masing-masing menerima Rp1,5 miliar bagi 10 nagari di dua daerah itu.

Lalu Kabupaten Dharmasraya menerima Rp900 juta bagi tiga nagari, Kota Padang Panjang menerima Rp600 juta untuk dua nagari, lalu masing Rp300 juta untuk satu nagari di Kabupaten Pasaman, Kota Solok dan Pariaman, tambah Gamawan.

Sebelumnya, selama 2008 tercatat 6.910 kelompok usaha ekonomi kecil dikelola masyarakat miskin di Sumbar telah memanfaatkan dana KMN sebagai salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di daerah ini.

Selain kelompok usaha tersebut, sebanyak 27.351 orang pelaku usaha secara individu juga telah menerima dan memanfaatkan dana tersebut untuk permodalan usaha mereka, katanya.

Ia menjelaskan, kelompok dan individu usaha tersebut masuk dalam program KMN berdasarkan potensi dan musyawarah dilakukan di setiap nagari.

Berdasarkan laporan pelaksanaan kredit ini, kata Gamawan, kegiatan usaha kelompok atau individu penerima kredit adalah usaha bordir, dagang, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Program ini selain telah membantu permodalan kegiatan usaha masyarakat miskin, juga mampu mengurangi ketergantungan mereka menggunakan jasa rentenir, tambahnya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009