Semarang (ANTARA News) - Persijap Jepara yang tengah bersiap menghadapi Liga Super masih memerlukan 40 persen pemain lagi dari jumlah pemain yang ada sekarang.

Pelatih Persijap Jepara Junaidi ketika dihubungi dari Semarang, Kamis, mengatakan, 60 persen dari kebutuhan pemain sudah terpenuhi. Mereka adalah para pemain yang ikut mengantar tim meraih papan tengah Liga Super 2008/2009 dan empat besar Copa Indonesia 2009.

Dari pemain lama tersebut, kata dia, sudah memenuhi semua posisi di lapangan mulai dari penjaga gawang hingga pemain depan, tetapi tentunya harus ada pemain yang melapisi untuk setiap posisi.

Menurut mantan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan ini, saat ini sudah ada 35 pemain yang berasal dari Liga Super, pemain lokal Jepara, dan Divisi Utama. "Yang 40 persen ini akan kita ambilkan dari 35 pemain tersebut," katanya.

Ia mengatakan, Kamis malam atau Jumat (28/8) pagi akan rapat dengan manajemen tim untuk menentukan pemain yang akan membela tim berjuluk Laskar Kalinyamat pada Liga Super mendatang.

"Mungkin pada latihan pekan depan hanya diikuti oleh pemain yang sudah terpilih untuk membela Persijap pada musim kompetisi mendatang," kata pelatih yang sudah dua musim mengarsiteki Persijap.

Ketika ditanya dari tiga kali latihan di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), berapa pemain yang sudah direkomendasikan kepada manajemen untuk dinegosiasi kontrak, dia mengatakan, dirinya tidak memberlakukan orang per orang untuk ditindaklanjuti dengan kontrak.

Tetapi, lanjut dia, setelah kerangka tim terbentuk maka pemain-pemain yang sudah terpilih akan langsung diajukan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dengan kontrak.

"Kami berharap semoga proses negosiasi itu berjalan dengan lancar sehingga kami sudah bisa mempersiapkan tim untuk ditampilkan pada Liga Super mendatang karena waktunya sangat mepet," katanya.

Persijap Jepara merupakan satu-satunya tim sepak bola di Jawa Tengah yang masih bertahan di Liga Super setelah tetangganya PSIS Semarang terkena degradasi ke Divisi Utama.
(*)

Pewarta: ferly
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009