Bariloche (ANTARA News/AFP) - Setelah perdebatan panjang menyerang kehadiran militer AS di Kolombia, pertemuan puncak para presiden Amerika Selatan, Jumat, mengeluarkan deklarasi menentang "militer asing" yang mengancam kedaulatan mereka.

Naskah yang ditulis panjang lebar untuk memperoleh dukungan dari keduabelas presiden kawasan itu termasuk pemimpin Kolombia Alvaro Uribe, berbunyi bahwa mereka "menegaskan kembali kehadiran militer asig tidak boleh mengancam kedaulatan dan integritas negara Amerika Selatan serta berpegang pada perdamaian dan kestabilan".

Deklarasi itu dikeluarkan setelah beberapa jam perdebatan yang hampir semua presiden, kecuali Uribe, mengkritik satu pakta dalam waktu dekat yang akan memberi AS akses ke tujuh pangkalan Kolombia.

Deklarasi akhir dari pertemuan puncak Persatuan Negara Amerika Selatan yang diadakan di tempat peristirahatan gunung Bariloche di Argentina itu tidak menyebut langsung pangkalan-pangkalan AS itu sendiri dengan hanya merujuk kepada kalimat "pasukan militer asing".

Pernyataan itu juga meminta pertemuan luar biasa pada waktu di waktu mendatang diantara para menteri luar negeri dan menteri perdagangan untuk "menetapkan langkah-langkah membangun kepercayaan dan keamanan" mengenai masalah tersebut.

Deklarasi itu menyebutkn ke-12 presiden --Argentina, Bolivia, Chile, Kolombia, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela-- tetap mengikatkan diri pada upaya memerangi terorisme, kejahatan yang diorganisasikan, perdagangan senjata dan kelompok pemberontak.

Satu upaya oleh Presiden Bolivia Evo Morales untuk membujuk presiden lain agar menandatangani deklarasi yang menolak perjanjian AS dengan Kolombia itu telah ditolak. (*)

Pewarta: handr
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009