Gaza (ANTARA News/Reuters) - Orang-orang tak dikenal meledakkan bom di dua kamp keamanan Hamas di Jalur Gaza, Ahad, namun tak menimbulkan korban, kata kelompok Islamis Palestina itu.

Tidak segera ada pengakuan dari pihak yang bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap penjara Ansar-2 dan tempat kediaman Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Gaza itu, yang kelompok sekulernya Fatah dipaksa mundur dari wilayah tersebut oleh Hamas dalam perang sipil 2007.

Sumber-sumber keamanan di Israel, yang berperang dengan Hamas Desember-Januari lalu, membantah bahwa pihaknya terlibat.

Seorang perwira keamanan Hamas mengatakan, bahwa ledakan-ledakan itu, yang terjadi dalam beberapa menit satu sama lain, dianggap sebagai suara yang sering terjadi selain bom buatan atau granat, namun tidak mencelakai seorang pun.

"Suatu penyelidikan kini sedang dilakukan," kata pejabat itu menambahkan.

Dengan adanya Abbas kini berpangkalan di Tepi Barat, maka kediamannya di Gaza berada di bawah kontrol Hamas dan beberapa anggota Fatah mengatakan, bahwa mereka ditahan di sana.

Hamas tidak mengkonfirmasikan bangunan itu digunakan sebagai benteng pertahanan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009