New York (ANTARA News/Reuters) - Harga minyak turun hampir tiga persen menjadi 68 per barel pada Selasa waktu setempat, karena kekhawatiran ekonomi mengirimkan para investor ke dalam "safe haven" (tempat berlindung yang aman) melebihi data positif manufaktur dan data penjualan rumah AS.

Minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober 2,73 persen lebih rendah menjadi 68,05 dolar AS per barel, atau turun 1,91 dolar AS. Di London, minyak mentah Brent turun 1,92 dolar AS menjadi menetap di 67,73 dolar AS per barel.

Penurunan terjadi setelah pasar saham AS jatuh akibat kekhawatiran baru tentang kesehatan sektor keuangan AS mengguncang kepercayaan investor. Dolar naik karena kemerosotan saham meningkatkan mata uang safe haven.

"Dolar menguat dan ekuitas terpukul keras, jadi (minyak berjangka) melakukan hal yang sama," kata Tom Knight, seorang pedagang di Truman Arnold di Texarkana, Texas.

Minyak berjangka telah meningkat di awal hari karena pasar fokus pada laporan yang menunjukkan manufaktur dan penjualan rumah yang tertunda AS melompat.

"Tampaknya seluruh kompleks gagal untuk mempertahankan kenaikan ... pada dasarnya, pasar belum selesai pada pelemahan," kata Tom Bentz, analis komoditas senior di BNP Paribas Commodity Futures di New York.

Harga minyak telah meningkat dari terendah 32,40 dolar AS pada bulan Desember, dibantu oleh optimisme pemulihan ekonomi yang mengangkat saham global ke tertinggi 10-bulan pada bulan lalu.

Pedagang minyakakan mencari arah segar dari data stok minyak mentah mingguan AS.

Analis memperkirakan data menunjukkan penurunan 600.000-barel dalam stok minyak mentah AS menyusul meningkatnya pemanfaatan kilang, jajak pendapat pada analis oleh Reuters menunjukkan.

American Petroleum Institute adalah akan merilis laporan mingguan inventaris pada pukul 4:30 am EDT (2030 GMT) pada hari Selasa. Badan Administrasi Informasi Energi AS akan merilis data Rabu 10:30 EDT (1530 GMT).

Menambah persediaanyang sudah tinggi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah mengurangi kepatuhan produksi yang disetujui, survei Reuters pada Selasa menemukan.

Pasokan OPEC bulan Agustus naik untuk keempat bulan berturut-turut, karena Arab Saudi, Nigeria dan Venezuela meningkatkan produksi, mengambil disiplin produksi secara keseluruhan 68 persen dari target dari yang telah direvisi 70 persen di bulan Juli.

OPEC bertemu pada 9 September di Wina untuk mempertimbangkan kembali kebijakan produksinya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009