Jakarta (ANTARA News) - Film "Si Anak Kampoeng" garapan sutradara muda, Damien Dematra, yang menceritakan biografi dan kisah hidup Buya Syafii ingin menyampaikan pesan positif yang diharapkan dapat meredam aksi terorisme.

"Film ini merupakan salah satu alat komunikasi untuk menghentikan aksi terorisme," kata Damien pada acara Tadarus Kebangsaan Maarif Institute berjudul "Pluralisme, Film Si Anak Kampoeng, Dan Terorisme" di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, melalui film tersebut dirinya ingin menyampaikan bahwa akan selalu ada harapan untuk anak bangsa (Indonesia) terkait aksi bom bunuh diri yang banyak dilakukan oleh anak muda.

Menurut dia, pengalaman konversi Buya Syafii dari seorang aktivis negara Islam menjadi seorang nasionalis beriman kuat sangat layak jadi cermin bagi siapapun yang selama ini mengikuti jalan ekstrimisme dan terorisme.

"Hal tersebut merupakan sebuah pesan terbuka bahwa wajah Islam sangat toleran, santun, dan bersahabat," tegasnya.

Kepada kalangan perfilman, imbau sutradara muda yang perduli dengan persoalan toleransi dan pluralisme tersebut, dia meminta agar mengangkat isu mengenai terorisme tersebut ke dalam sebuah film.

Ia mengatakan, film "Si Anak Kampoeng" akan dibuat ke dalam sebuah trilogi yang menceritakan mengenai masa kecil Buya Syafii hingga ke titik konversi yang mendambakan negara Islam sehingga akhirnya ia menjadi pejuang sejati.

Film pertamanya, katanya, akan dirilis pada bulan Maret 2010, kemudian disusul pada bulan Juni 2010 untuk film kedua.

"Dan film terakhirnya akan di rilis pada bulan Desember 2010," lanjutnya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009