Sukabumi (ANTARA News) - Search and Rescue (SAR) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berlakukan status siaga satu untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan yang lebih besar di Pelabuhanratu, sebagaimana diinformasikan sejumlah pihak.

Siaga satu diberlakukan karena SAR menerima informasi bahwa masih ada gempa-gempa susulan yang berskala kecil. Bahkan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengungkapkan akan ada gempa yang lebih besar dari gempa Tasikmalaya tersebut.

"Kami berlakukan status siaga satu untuk perairan laut Pelabuhanratu, khawatir akan ada gempa susulan yang bisa menyebabkan tsunami," jelas Ketua Tim SAR Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri, Jumat.

Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih berpatroli dan berjaga-jaga di daerah pesisir pantai untuk mengawasi keadaan pantai apabila ada gempa susulan. Pihaknya juga terus memantau perkembangan dari BMG apakah keadaan sudah aman atau belum dari gempa.

"Kami akan mencabut status siaga satu apabila BMG sudah memberikan keterangan bahwa tidak akan ada lagi gempa-gempa susulan," tegas Okih.

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu (PPNP) Arief Rahman menjelaskan, gempa susulan yang berkekuatan 5,3 SR yang berepisentrum di Ujung Kulon tidak mempengaruhi keadaan laut Pelabuhanratu.

"Tetapi, kami masih tetap siaga dan mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dengan laut untuk selalu waspada, apabila datang gempa susulan," jelas Arief.

Arief menambahkan, walaupun Pelabuhanratu potensi tsunaminya kecil, tetapi warga harus tetap waspada, karena bisa saja tsunami datang tiba-tiba.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009