Rosario, Argentina (ANTARA News) - Brazil bisa mengambil keuntungan dari kebutuhan Argentina untuk mendapat poin ketika dua tim besar yang bersaing di Amerika Selatan itu bertanding dalam kualifikasi Piala Dunia, Sabtu, kata kiper Julio Cesar.

Ada dua alasan mengapa Argentina, yang posisinya tidak aman pada babak kualifikasi, mungkin merasakan tekanan lebih besar dibanding Brazil, kata Julio Cesar dalam keterangan pers malam menjelang pertandingan di Stadion Rosario Central.

"Satu, mereka bermain di kandang sendiri, dan dua, mereka membutuhkan hasil dan itu positif bagi tim nasional (Brazil)," katanya seperti dikutip Reuters.

"Tim-tim yang maju membuat lebih mudah bagi Brazil untuk menampilkan permainan (serangan balik) mereka."

"Brazil sedang menikmati masa kerja yang sangat baik... kalender Argentina tidak menguntungkan," tambahnya.

Argentina masih mempunyai dua pertandingan berat lain, bertandang ke Paraguay, Rabu mendatang, dan ke Uruguay pada Oktober, pada pertandingan grup Amerika Selatan, dengan hanya satu pertandingan kandang melawan tim terbawah Peru --yang hampir menjamin tiga poin.

Mereka berada di urutan keempat, posisi terbawah agar otomatis mendapat tempat di babak final, lima poin di bawah pemimpin klasemen sementara Brazil. Tim yang berakhir di posisi kelima akan maju ke pertandingan play-off dua leg melawan tim urutan keempat dalam zona CONCACAF.



Perang kecil

Kapten Brazil Lucio mengatakan dalam konferensi pers bahwa pertandingan antara Argentina dan Brazil adalah seperti perang, kerap cenderung kasar dan mengabaikan pelanggaran serta sportifitas.

"Brazil-Argentina selalu perang, kami tahu ini pertandingan yang spesial," katanya.

"Penting untuk seimbang dan tenang dan tetap 11 orang di lapangan."

"Keadaan mental seseorang penting untuk menahan tekanan,"

kata Lucio, pemain berpengalaman yang telah memimpin negaranya meraih kemenangan dalam Copa America dan Piala Konfederasi dalam dua tahun terakhir.

Julio Cesar, yang diminta membandingkan dua pelatih, Dunga untuk Brazil dan pelatih Argentina Diego Maradona --yang pernah menjadi saingan besar sebagai pemain, mengatakan, "Sepak bola adalah hasil."

"Dunga mempunyai hasil yang sangat baik. Ia meraih Piala Konfederasi, dan Copa America, ia telah menjadi pelatih tim nasional selama tiga tahun."

"Maradona baru saja memulai, ia perlu waktu untuk memberlakukan filosofinya. Ia menanti waktu saat ia bisa menyadari apa yang ada dalam kepalanya, untuk mempunyai keberhasilan yang sama seperti saat ia menjadi pemain."

Statistik antara badan sepak bola kedua negara sangat kecil selisihnya mengenai berapa kali masing-masing mengalahkan lawannya dalam lebih dari 90 pertemuan sejak pertandingan pertama mereka pada 1914, tetapi Brazil sedikit lebih tajam setelah tiga kemenangan dan sekali seri di bawah Dunga sejak 2006.(*)

Pewarta: ferly
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009