Samarinda, 7/9 (ANTARA) - Kebakaran di Pasar Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin dinihari menghanguskan puluhan toko sembako dan ratusan los pedagang yang berlangsung sejak pukul 02. 30 wita.

Ratusan pedagang dan dan warga yang tengah berbelanja langsung berhamburan saat api berkobar kemudian melalap puluhah toko sembako yang berisi barang mudah terbakar seperti minyak goreng, tepung terigu, beras, rokok bahkan beberapa toko juga dikenal sebagai penjual tabung gas elpiji.

Api dengan cepat merembes hingga ke los-los pedagang sayuran dan perlengkapan rumah tangga yang berada di belakang toko sembako tersebut.

Puluhan mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan di lokasi kebakaran terlihat kesulitan memadamkan api.

Beberapa pedagang buah dan sayur-sayuran yang berjualan di depan toko yang terbakar terlihat berupaya menyelamatkan barang mereka. Namun, akibat api yang terus membara, para pedagang terpaksa meninggakan dagangan mereka untuk menyelamatkan diri.

"Hanya sebagain kecil barang yang bisa saya selamatkan karena api sangat besar. Bahkan, sempat terdengar beberapa kali ledakan dari toko yang terbakar sehingga kami memilih menyelamatkan diri," ujar seorang penjual buah, Ramli.

Sejumlah saksi mata menuturkan, api mulai terlihat berkobar dari Toko Surya Indah, sebuah toko sembako di Kompleks Pasar Segiri.

"Tiba-tiba api langsung menyala dari toko Surya Indah," ungkap seorang saksi mata, Adi.

Menurut Adi, saat itu Pasar Segiri sudah mulai ramai dan tiba-tiba pedagang dikejutkan oleh kobaran api dari toko sembako tersebut.

"Tak lama setelah api menyala, terdengar ledakan dari dalam toko. Kemungkinan, kebakaran itu akibat korslet sebab saat itu toko Surya Indah dalam keadaan kosong," ungkap Adi.

"Api sangat cepat membesar karena umumnya toko yang terbakar adalah penjual sembako dan ada juga yang menjual gas elpiji," ungkap seorang pedagang buah.

Hingga Senin pagi petugas pemadam kebakaran dibantu warga masih terus berupaya memadamkan kobaran api.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009