Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) mengenai transaksi Liquefied Natural Gas (LNG) dengan Energy Epic Sengkang Pte Ltd (EEES) untuk memenuhi kebutuhan LNG di dalam negeri.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan antara Direktut Utama PGN, Hendi Prio Santoso dan CEO EEES Brian Allen disaksikan Komisaris Utama PGN Tengku Nathan Mahmud dan Stewart Elliot, CEO Energy World Corporation (EWC) dari Australia, di Jakarta, Senin.

Hendi Prio Santoso keoada pers usai paparan publik mengatakan, penjualan LNG dari sumber gas di Sengkang PCS Block Sulawesi Selatan yang direncanakan untuk keperluan LNG Receiving Terminal yang akan dibangun PGN.

Perseroan akan mendapatkan LNG dari blok yang dioperasikan oleh EEES dengan total volume antara 1,5-5 juta ton per tahun, katanya.

Pemanfaatan LNG tersebut, menurut dia nantinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri dan diperkirakan akan dimulai disalurkan pada 2012 dengan jangka waktu selama lima tahun, katanya.

Ia mengatakan, PGN akan terus berupaya untuk memperoleh pasok gas bumi guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Volume penyaluran yang terus meningkat di semester satu tahun serta MoU yang ditandatangani hari ini menunjukkan upaya tersebut.

"Dengan mempertimbangkan berbagai dampak positif bagi industri dan perekonomian nasional sudah sewajarnya bila PGN diberikan prioritas untuk mendapatkan alokasi pasokan gas bumi untuk pemanfaatan di dalam negeri," ujarnya.

PGN, lanjut dia berharap dapat terus bergerak dalam peningkatan penggunaan gas bumi sebagai sumber energi yang lebih efisien, bersih dan ramah lingkungan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Karena itu PGN memperkirakan akan dapat LNG di dalam negeri pada semester kedua tahun ini antara 760 sampai 800 mmsctd setelah pada semester pertama mencapai 760 mmsctd, katanya.

Ditanya mengenai operasipmal LNG di Jawa Barat dan Sumatera Utara, Hendi Prio Santoso mengatakan, masih belum dapat dipastikan kapan beroperasi, karena masih banyak kendala yang harus dibenahi.

Namun diharapkan para pelaku utama LNG terus melakukan eksplorasi ke hulu sehingga PGN dapat melakukan investasi lebih cepat, karena PGN saat ini memiliki dana yang cukup, ucapnya.

Mengenai kenaikan tarif gas, ia mengatakan, untuk sementara PGN menunggu, karena masalahnya sangat komplek.

PGN sampai saat ini maslh memberlakukan tarif lama. Apabila pasokan mencukupi dan permintaan makin meningkat maka penyesuaian harga juga akan terjadi, ucapnya.

Sementara itu Brian Allen mengatakan, kebutuhan LNG di dalam negeri masih sangat besar, karena itu kerjasama ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan LNG, setidaknya mengurangi jumlah kebutuhan yang sangat tinggi itu.

"Kami harapkan kerjasama ini memberikan keuntungan kedua pihak, "ujarnya.

Ditanya mengenai transaksi dari total volume LNG itu, Brian Allen mengatakan, untuk produksi LNG 1,5 sampai 2 juta ton diperlukan dana sebesar 2 juta dolar AS.

Produksi LNG diharapkan akan mengurangi kebutuhan LNG di dalam negeri yang besar itu, katanya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009