New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik moderat pada Rabu waktu setempat, di tengah melemahnya dolar AS dan optimisme pasar bahwa pemulihan ekonomi global sedang terbentuk.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, menetap di 71,31 dolar AS per barel, naik 21 sen dari tingkat penutupan Selasa.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 41 sen menjadi ditutup pada 69,83 dolar per barel.

Harga meningkat tipis mengikuti lonjakan kuat hari Selasa, ketika kontrak New York melompat 3,08 dolar dan Brent bertambah 2,89 dolar.

"Karena mengesankan kemarin adalah salah satu hari tidak mengubah fakta bahwa kita berenang dalam penawaran," kata Phil Flynn dari PFG Best.

Harga dari kontrak berjangka New York, yang telah mendaki Rabu hinggs posisi tertinggi 72,52 dolar, sebentar tenggelam dalam zona merah di dekat akhir sesi, kemudian menggelar rally moderat.

Antoine Halff dari Newedge Group mengatakan akhir sesi rupanya goyangan dihubungkan dengan koreksi dolar.

Penurunan tajam mata uang AS telah mendorong permintaan untuk komoditas yang dihargakan dalam dolar dalam beberapa hari terakhir, tapi dolar sedikit menguat pada Rabu setelah Federal Reserve menerbitkannya laporan Beige Book keadaan ekonomi AS.

Tindakan datang karena pertemuan OPEC akan berlangsung di Wina, di mana kartel diperkirakan akan mempertahankan produksinya tidak berubah.

Menteri Minyak Saudi Ali al-Naimi -- yang negaranya adalah produsen minyak terbesar di Organisasi Negara Pengekspor Minyak - mengatakan jelang pertemuan: "Pasar berada dalam kondisi sangat baik, sangat baik yang diberikan."

Anggota OPEC, yang bersama-sama memompa 40 persen minyak dunia, setuju dalam akhir tahun 2008 untuk menghapus besar-besaran 4,2 juta barel per hari produksi dari pasar, karena berusaha untuk menopang harga yang runtuh.

Harga minyak, mencapai puncaknya di atas 147 dolar pada Juli 2008 sebelum jatuh ke 32 dolar pada bulan Desember, telah dua kali lipat sejak awal tahun 2009 dan baru-baru ini menyentuh 75 dolar. (*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009