Makassar (ANTARA News) - Dinas Kesejahteraan Sosial dan Linmas Sulawesi Selatan, tahun ini membina 140 orang korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak serta pencegahan anak nakal yang tersebar di 24 kabupaten/kota di provinsi ini.

Untuk kasus korban eksploitasi dan perdagangan perempuan dan anak tahun 2009 sebanyak 40 orang telah diberi perlindungan dan hukum dengan dana yang dikeluarkan sebanyak Rp48,9 juta lebih, kata Kepala Dinas tersebut, Andi Mappajanji di Makassar, Kamis.

Para korban tersebut berhasil digagalkan pihak berwajib bekerjasama instansi terkait di daerah ini setelah mengetahui adanya upaya oknum tertentu yang akan memperdagangkan wanita muda dan anak ke provinsi lain dengan menjanjikan dipekerjakan di daerah tujuan seperti Kalimantan Timur maupun ke Tawau, Malaysia.

Mereka ini, lanjutnya, ditampung dan dibina agar tidak lagi terpengaruh dengan bujukan manis dari oknum - oknum yang mencari keuntungan dengan menjual perempuan dan anak yang akan dijadikan wanita penghibur di daerah tujuan.

Sedangkan 100 orang anak nakal di kabupaten/kota diberi bimbingan sosial, sekaligus diarahkan menjadi anak yang berguna bagi bangsa, berakhlak, beriman dan patuh kepada orang tuanya.

Pembinaan bagi anak nakal ke arah yang lebih baik ini dapat dituntaskan dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja yang siap menampung setelah diberi keterampilan usaha, baik berkelompok maupun individu seperti membuat minuman sirop dan lemon, servis motor dan lainnya.

"Kita menyiapkan dana pembinaan dan bimbingan sosial bagi anak tersebut sebesar Rp28,8 juta dari APBD Sulsel," katanya seraya menambahkan, pembinaan bagi anak nakal di Sulsel dinilai berhasil karena usia anak-anak yang menanjak remaja ini menyambut baik untuk merubah dirinya menjadi anak yang berguna di lingkungannya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009