New York (ANTARA News) - Harga minyak merosot pada Jumat waktu setempat, karena pedagang melakukan aksi ambil untung dari empat hari kenaikan dipicu oleh meningkatnya optimisme bahwa ekonomi global muncul dari resesi.

AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, berakhir di 69,29 dolar AS per barel, turun 2,65 dolar AS dari level penutupan Kamis.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot 2,17 dolar AS menjadi menetap di 67,69 dolar AS per barel.

Setelah hanyut di perdagangan New York, acuan kontrak "terpukul sangat keras" jelang akhir sesi, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

"Saya tidak melihat apa-apa yang spesifik di sana,"katanya untuk menjelaskan gerakan tersebut dan memberikan kesan bahwa "itu hanya sekelompok aksi ambil untung."

Lipow mengatakan bahwa setelah kontrak naik di atas 72 dolar AS, beberapa pedagang mencari untuk mencapail 75 dolar AS "segera" dan ketika itu tidak terjadi, mereka menjualnya.

Tindakan pasar yang dikaitkan dengan dolar, yang memperoleh kembali beberapa kerugiannya setelah jatuh ke terendah baru 2009 terhadap euro.

Banyak analis memperkirakan dolar akan tetap berada di bawah tekanan untuk beberapa waktu, karena kemunduran global yang terburuk dalam dekade tampak menjadi berbalik ke arah pertumbuhan.

"Kecenderungan depresiasi dolar AS dan momentum kuat, pemain terus menjual ketika ada reli dolar AS," kata Andrew Busch dari BMO Capital Markets.

Pada hari Kamis, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi kartel, yang memompa sekitar 40 persen dari pasokan global, karena pasar dianggap sebagai oversupplied (kelebihan pasokan).

"Kami tetap percaya bahwa risiko sisi penurunan lebih tinggi daripada risiko sisi kenaikan dari tingkat harga saat ini untuk bulan-bulan mendatang" di tengah persediaan kuat, Torbjorn Kjus, analis minyak DnB NOR Markets, mengatakan dalam sebuah laporannya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009