Unggulan kesembilan Wozniacki, yang menjadi petenis putri Denmark pertama yang mencapai final nomor tunggal turnamen Grand Slam, menutupi wajah dengan tangannya sambil berlinang air mata pada akhir pertandingan yang berlangsung 96 menit itu.
"Saya ada di final AS Terbuka. Saya tidak dapat menggambarkan hal ini dengan kata-kata, saya sangat gembira," katanya pada para pewarta. "Seperti mimpi yang menjadi kenyataan bermain di final turnamen Grand Slam, dan kini saya di sini. Saya sama-sekali tidak ada beban."
Wozniacki memenangi pertarungan sesama pemain berusia 19 tahun tersebut dengan melancarkan groundstroke menghadapi pukulan keras Wickmayer dan menunggu lawannya yang tidak menjadi unggulan itu melakukan kesalahan.
Dalam pertandingan yang ditunda selama lebih dari tujuh jam dari jadwal semula Sabtu siang karena kondisi yang basah, Wickmayer melakukan 40 kesalahan sendiri, terutama dalam forehand dia, sedang lawannya yang asal Denmark hanya melakukan 14 kali kesalahan sendiri.
Karena jadwal pertandingan terganggu hujan pada akhir-akhir turnamen di Flushing Meadows itu, semifinal mereka digelar bersamaan dengan semifinal lainnya antara Clijsters dan Serena Williams, yang digelar Arthur Ashe Stadium yang berkapasitas 23.000 tempat duduk.
Dengan demikian hanya beberapa ratus orang saja yang menyaksikan pertandingan mereka di Louis Armstrong Stadium yang berkapasitas 10.000 tempat duduk.
"Mungkin sebenarnya malah ini menjadi lebih mudah, karena anda tidak betul-betul merasa berada di semifinal," kata Wozniacki. "Anda tidak merasakan tekanan terlalu besar yang sebenarnya anda begitu dekat untuk berada di final."
Petenis Denmark itu akan menghadapi petenis berusia 26 tahun Clijsters, juara 2005 yang kembali berkompetisi musim panas ini setelah lebih dari dua tahun beristirahat untuk mengawali membangun keluarga.
Wozniacki dan Clijsters, yang maju setelah mengalahkan juara 2008 Serena Williams 6-4 7-5, akan bertanding di final Minggu malam (Senin WIB).
(*)
Pewarta: mansy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009
