Jerusalem (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Satu jet tempur F-16A Israel jatuh di Tepi Barat, Ahad sore, dan menewaskan putra mendiang astronot Israel, Ilan Ramon, yang tewas dalam kecelakaan pesawat antariksa Columbia 2003, kata Angkatan Darat Israel.

"Pesawat Israel jatuh selama penerbangan rutin sebagai bagian dari pelajaran lanjutan pelatihan pilot," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam satu pernyataan.

Ditambahkannya, tim pencarian dan pertolongan menemukan puing jet tempur tersebut di perbukitan di dekat kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat Sungai Jordan.

Seorang saksi mata mengatakan kepada stasiun TV lokal Channel 10 bahwa satu parasut ditemukan di antara puing, yang menunjukkan bahwa sang pilot, yang diidentifikasi sebagai Assaf Ramon, telah berusaha melontarkan diri dari pesawat itu. Sebagaimana ditetapkan oleh prosedur penerbangan, jet tersebut tak dipersenjatai, kata media setempat.

Masih belum jelas apa penyebab kecelakaan itu. Angkatan Darat Israel menyatakan satu komite penyelidikan telah dibentuk guna meneliti penyebab tersebut dan semua pelatihan terbang pesawat F-16 telah dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Assaf Ramon (21) adalah putra tertua Kolonel Ilan Ramon, satu-satunya astronot Israel sampai saat ini, yang tewas bersama enam lagi anggota awak ketika pesawat ulang-alik yang mereka naiki, Columbia, meledak saat kembali memasuki atmosfir pada 1 Februari 2003.

Menyusul kematian ayahnya, Assaf berikrar akan mengikuti jejak ayahnya dan menjadi pilot dan bahkan astronot. Ia menjadi yang paling unggul dalam pelajaran pelatihan militer bagi pilot, dan menerima wing pilotnya dari Presiden Shimon Peres pada Juni.

Pilot muda tersebut dilaporkan selamat dalam kecelakaan pesawat lain setengah tahun lalu, selama penerbangan pelatihan rutin.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009