Makassar (ANTARA News) - Sejumlah penumpang yang mudik lebaran dengan menggunakan mobil jurusan Polewali Mandar (Polman), Sulbar tujuan Makassar dan sebaliknya mengeluhkan kenaikan tarif angkutan sekitar 20 persen.

"Kami bayar Rp60 ribu untuk sampai ke Makassar yang sebelumnya hanya Rp50 ribu per orang," kata Daeng Ammang, salah seorang penumpang mudik dari daerah itu, Senin petang.

Bersama tiga anggota keluarganya yang turun di terminal regional Daya, Makassar, pekerja musiman panen padi di daerah itu harus menambah biaya mobil Rp40 ribu untuk sampai di Makassar guna berkumpul dengan sanak saudaranya di kampung untuk merayakan lebaran Idul Fitri 1430 H tahun ini.

Belum lagi, ungkapnya, dari terminal Daya ke terminal Tamalate, perbatasan kabupaten Gowa - kota Makassar menggunakan angkutan kota (pete-pete) dua kali dia harus mengeluarkan biaya dari kantongnya sebesar Rp24 ribu untuk empat orang.

Padahal jika tarif dari Polman ke Makassar tidak dinaikkan sopir maka dia tidak perlu merogoh kantongnya lagi sebab Rp40 ribu selisih dari perjalanan pulang kampung tersebut bisa dibayarkan untuk angkot tersebut, bahkan masih tersisa Rp16.000 bisa dipakai naik pete-pete ke Takalar dengan tarif per orang Rp7.000/orang atau minimal menambah Rp12.000.

"Mau diapami Pak, sebab kalau tidak bayarki uang mobil Rp60 ribu per orang tidak sampaiki ke Makassar," ujarnya dalam dialek bahasa Indonesia bercampur bahasa Makassar.

Bukan hanya Ammang yang mengalami hal itu, sejumlah penumpang dari kabupaten Sidrap - Makassar yang turun di terminal tersebut juga mengeluhkan biaya mobil kijang yang dipasang para sopir dari daerah lumbung pangan Sulsel ini yakni Rp40.000/orang atau naik Rp5.000/penumpang dari tarif sebelumnya Rp35.000/orang.

Belum lagi mobil plat `hitam` yang dipakai penumpang dari daerah itu ke Makassar (antarsampai ke rumah penumpang) tanpa harus masuk terminal Daya, harus menambah RP5.000/orang sehingga menjadi RP45.000/orang.

Beda dengan mobil Patas milik PT. Damri jurusan Makassar - Parepare hingga minus enam hari lebaran idul fitri ini tarifnya tetap.

Rp30.000/orang dari terminal Toddopuli (dalam kota) tujuan Parepare dan sebaliknya.

"Belum ada lonjakan penumpang meski setiap mobil yang berkapasitas 30-35 penumpang bergerak dari terminal ini penuh tetapi penumpang masih bisa jalan di lorong bus tersebut karena belum ditambah kursi cadangan sampai 10 seat," kata Mahmud, salah seorang sopir Damri jurusan itu.

Menurutnya, lonjakan penumpang yang menggunakan angkutan Damri tujuan Parepare dan sebaliknya tumpah pada hari Jumat dan Sabtu mendatang.

PT. Damri, lanjutnya, untuk jurusan ini akan menambah armadanya dua sampai tiga unit dari sebelumnya, enam unit yang rutin melayani penumpang setiap hari, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang lebaran tahun ini.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009