Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama ormas keagamaan yang ada di Indonesia membentuk Simpul Jaringan (Sijar) Forum Antarumat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan kependudukan (Fapsedu) yang beranggotakan tokoh lintas agama dari generasi muda.

Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengatakan di Jakarta, Selasa, terbentuknya Sijar Fapsedu di bulan suci Ramadhan 1430 H, diharapkan mampu meningkatkan penyebarluasan informasi tentang keluarga sejahtera (KS) dan kependudukan kepada masyarakat.

Sugiri mengatakan, di era reformasi saat ini bahwa program kependudukan dan keluarga berencana tidak lagi dianggap suatu hal yang penting dalam membangun bangsa dibanding dengan masalah politik dan ekonomi, sehinga program KB diintegrasikan dengan program pembanguan lain.

"Perubahan tersebut kemudian berlanjut dengan kebijakan penyerahan sebagian kewenangan BKKBN ke pemerintahan kabupaten/kota," katanya.

Dengan demikian, BKKBN dalam mengimplementasikan program-programnya seringkali mengalami hambatan, baik teknis maupun secara psikologis. Kondisi tersebut makin diperparah karena sebagian petugas lapngan sudah beralih fungsi menjadi administratur pemerintah daerah, terutama pada wilayah-wilayah pemekaran.

Dalam kondisis ini, katanya, akibatnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang kini jumlahnya mencapai 231 juta jiwa lebih atau menduduki urutan ke-4 setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS).

Menurut Sugiri, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat di tenagh berbagai persoalan bangsa, seperti kualitas SDM yang masih rendah, penyebaran penduduk yang tidak merata dan tingkat kesejahteraan yang masih rendah, tentu akan menyebabkan kondisi kehidupan masyarakat semakin mengkhawatirkan.

Sekaitan dengan hal tersebut, dalam upaya mengantisipasi terjadinya "baby boom" (lean penduduk) kedua, dimana penduduk Indonesia diproyeksikan pada 2050 mencapai 298 juta jiwa yang nampaknya akan menjadi beban negara, maka diperlukan adanya pelibatan para pemuka agama dalam menangani masalah kependudukan.

Menyikapi hal tersebut, BKKBN bekerjaama pemuka lintas agama mendeklarasikan Fapsedu pada 17 Juni 2008, yang forum ini tidak mencampuri urusan keimanan masing-masing pemeluknya, melainkan lebih pada sebagai wahana perjuangan untuk mengatasi problem bangsa antara kependudukan dan KB.

Agar kegiatan Fapsedu dapat berlanjutdan memasyarakat, maka diperlkan simpul jaringan Fapsedu di daerah-daerah yang akan menjadi pionir dan implementator program KS dan kependudukan di daerah, sehingga dampak program ini dapat dinikmati oleh semuah pihak.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009