Kayuagung, Sumsel (ANTARA News) - Ribuan warga Kayuagung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, berbondong-bondong "menyerbu" pasar murah yang diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) setempat.

Pantauan di Pasar Kedamongan, Kelurahan Kutaraya, Kayuagung, Selasa sore, ibu-ibu rumah tangga tersebut rela berjalan kaki berpuluh-puluh kilometer dan berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok (sembako) murah yang masing-masing dijatahi empat kilogram (kg) itu.

"Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 15.30 WIB dan baru sampai di lokasi pasar murah itu pada pukul 16.30 WIB," kata Wahyuni (29), warga Kelurahan Jua-Jua, Kayuagung.

Dia mengaku, tidak mau melewatkan kesempatan membeli sembako di pasar murah tersebut, karena bisa hemat sepuluh hingga 25 persen dibandingkan berbelanja di pasar tradisional.

"Saat ini mencari uang lagi susah, karena itu saya tidak mau gengsi-gengsian dan melewatkan kesempatan untuk berbelanja sembako lebaran di pasar murah tersebut," kata dia.

Sementara Kepala Disperindagkop OKI, Amiruddin menjelaskan, pasar murah tersebut diselenggarakan selama dua hari mulai 15 hingga 16 September 2009.

Dia menjelaskan, pihaknya selama Ramadhan ini sudah empat kali menggelar pasar murah, yakni pada 11 September di Kecamatan Air Sugihan, 13 September serentak di Kecamatan Sungai Menang dan Cengal, serta terakhir pada 15 sampai 16 September di Kayuagung.

Adapun sembako yang dijual di pasar murah tersebut adalah beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, margarin, telur ayam ras dan susu kental manis.

"Khusus kecamatan di luar Kayuagung mendapatkan jatah tiga ton beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, margarine dan telur ayam ras, sedangkan susu kental manis sebanyak 3.000 kaleng isi 250 meligram (mg)," kata Amiruddin.

Sementara di Kayuagung, lanjut dia, jumlah sembako yang dibagikan sebanyak empat ton untuk beras kualitas sedang, gula pasir delapan ton, minyak goreng, telur ayam ras, margarine dan tepung terigu masing-masing tiga ton, serta susu kental manis sebanyak 3.000 kaleng.

Mengenai harga, menurut dia, pihaknya menawarkan nilai jual yang relatif murah sekitar Rp1.000 hingga Rp3.000 per kg/liter/mg dibandingkan di pasar tradisional.

Dia mencontohkan, harga beras kualitas sedang hanya Rp100 ribu per karung (isi 20 kg), padahal di pasaran mencapai Rp115 ribu per karung, gula pasir Rp7.500 per kg, minyak goreng Rp7.500 per kg, tepung terigu

Rp5.500 per kg, margarin Rp5.500 per kg, telur ayam ras Rp11.500 per kg dan susu kental manis Rp4.000 per kaleng.

Padahal, kata dia lagi, harga gula pasir di pasar tradisional saat ini sekitar Rp8.500 hingga Rp9.000 per kg, minyak goreng Rp8.500 per kg, tepung terigu Rp7.000 per kg, telur ayam ras Rp12.500 per kg dan susu kental manis Rp6.000 per kaleng.

Bupati OKI, Ishak Mekki berharap, pasar murah tersebut bisa membantu meringankan warga yang kurang mampu agar bisa ikut merasakan kebahagiaan merayakan Idul Fitri 1430 Hijriah.

"Saya harap sembakonya digunakan sebaik mungkin untuk lebaran dan mudah-mudahan tahun depan kegiatan seperti ini bisa digelar di seluruh kecamatan di OKI," demikian Ishak Mekki.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009