Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra peringkat satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan tidak sabar menanti laga pertama mereka setelah absen selama tiga bulan menyusul sakit yang diderita Kido.

"Tidak grogi, justru makin semangat," ujar Kido yang absen mempertahankan gelar di Kejuaraan Dunia dan China Masters, saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Rabu.

Turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS Jepang Terbuka adalah turnamen pertama pasangan juara Olimpiade tersebut setelah disingkirkan pasangan Korea Lee Yong Dae/Jung Jae Sung di semifinal Indonesia Terbuka Super Series Juni lalu.

Cedera lutut dan tekanan darah tinggi telah mengganggu penampilan Kido yang bersama Hendra baru meraih satu gelar tahun ini di Kejuaraan Asia.

Tahun lalu, pasangan tersebut mengumpulkan lima gelar termasuk meraih medali emas Olimpiade di Beijing.

Ditanya kondisinya saat ini, Kido mengatakan sudah tidak ada masalah dengan cedera lutut maupun tekanan darahnya. "Semuanya sudah baik," katanya.

Dalam sesi latihan Rabu, Kido tampak sudah menjalani latihan secara normal bersama pemain ganda lainnya. Meski lututnya masih dibebat, ia beberapa kali tampak mampu melakukan "jumping" smes dengan normal.

Pelatih ganda putra Sigit Pamungkas mengatakan bahwa meskipun motivasi pasangan tersebut sangat besar, tetapi ia khawatir mereka tidak tampil seperti penampilan terbaik mereka.

"Kalau dilihat dari persiapan agak kurang. Karena cedera Kido tidak bisa langsung diberi beban latihan yang berat, harus pelan-pelan dulu," kata Sigit.

Oleh karena itu, katanya, meskipun tetap memasang target menjadi juara, tujuan utama di Jepang Super Series adalah untuk mengembalikan keterampilan mereka dalam pertandingan.

"Saya khawatir mereka kehilangan `touch` karena lama tidak bertanding. Makanya sasarannya untuk mengembalikan kecetakan mereka," jelas Sigit.

Sebagai unggulan pertama di Jepang, Kido/Hendra akan mengawali turnamen dengan menghadapi pasangan Korea Cho Gun Woo/Yoo Yeon Seong.

Jika berhasil mengatasi pasangan tersebut, mereka ditantang pasangan muda China, Chen Zhiben/Shen Ye atau Sun Junjie/Tao Jiaming.

"Mereka pasangan-pasangan muda, tetapi permainan mereka mantap juga," kata Kido soal ganda Korea maupun China tersebut.

Apabila berhasil maju ke perempatfinal, pasangan tersebut berpeluang bertemu juara dunia sekaligus unggulan kelima dari China Fu Haifeng/Cai Yun.

Tim Indonesia yang terdiri atas 18 pemain ditambah lima pelatih dan dua ofisial akan berangkat ke Tokyo, Jepang pada Minggu (20/9) malam.
(*)

Pewarta: jafar
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009