New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun pada Kamis waktu setempat, karena pasar melakukan konsolidasi kenaikan besar untungan besar dan kuat yang didorong oleh melemahnya dolar AS, menguatnya pasar ekuitas, harapan pemulihan global dan penurunan persediaan minyak mentah AS.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, menyusut hanya empat sen menjadi 72,47 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 12 sen menjadi 71,55 dolar AS.

Pedagang mengatakan harga bertahan diatas 71 dolar AS, dengan setiap tekanan aksi ambil untung dibatasi oleh tingkatdolar yang rendah dolar, mendekam di dekat satu tahun terendah terhadap euro pada Kamis.

Dolar telah melemah dalam beberapa pekan terakhir karena para investor bergerak menjauh dari "safe-haven" greenback beralih ke investasi lebih berisiko, seperti saham yang telah menikmati kenaikan panjang baru-baru ini.

Greenback yang melemah cenderung meningkatkan harga minyak karena minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang kuat, sehingga merangsang permintaan untuk komoditas tersebut.

Data terbaru yang dikeluarkan minggu ini menunjukkan kejutan penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia, dan semakin mendukung persepsi bahwa pemulihan ekonomi sedang berlangsung.

Departemen Energi Rabu mengatakan, bahwa stok minyak mentah negara itu jatuh 4,7 juta barel dalam pekan sampai 11 September, memukul perkiraan analis untuk penurunan rata-rata 2,5 juta barel.

Penurunan yang lebih tajam dari perkiraan dipandang sebagai indikasi bahwa permintaan minyak AS membaik, namun beberapa analis memperingatkan bahwa stok tetap besar dan harga belum menyentuh tertinggi pada Juni.

"Terlepas dari apakah atau tidak kamia meningkat atau menurun, garis bawahnya adalah kami memiliki banyak minyak mentah," kata analis Phil Flynn dari PFG Best Research.

"Meskipun terjadi penurunan besar mingguan, pasokan minyak mentah masih 9,8 persen di atas tingkat tahun lalu," jelasnya.

Analis John Kilduff dari MF Global mengatakan harga terus mendorong lebih tinggi "tetapi belum terlihat posisi tinggi terbaik pada bulan Juni lalu."

Perdagangan Kamis ini berombak karena pasar mencerna data pemerintah AS yang menunjukkan klaim baru untuk tunjangan pengangguran jatuh untuk yang kedua minggu berturut-turutu dan pembangunan rumah serta izin bangunan naik pada Agustus.

"Perekonomian berkembang, meskipun gelisah," kata Ian Shepherdson, kepala ekonom AS di High Frequency Economics.

Penurunan ekonomi global telah melemahkan permintaan energi, menyeret kasar harga dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi 32,40 dolar AS pada Desember. Namun kemudian pulih mengapung di sekitar 70 dolar.(*)

Pewarta: ferly
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009