Jakarta, (ANTARA News) - Ratusan warga di Jakarta dan sekitarnya kecewa karena gagal memperoleh paket Lebaran 2009 yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang akrab dipanggil Foke, di gedung Balai Kota, Jl Merdeka Selatan Jakarta, Senin.

Saat pembagian paket, beberapa orang sempat terinjak-injak karena jatuh akibat ada dorong dari antrian yang berada di belakang.

Namun hal itu tidak menyebabkan adanya korban luka dan kejadian itu tidak mengganggu pembagian paket.

Mereka mendorong antrian di depan dengan harapan agar segera memperoleh paket tapi hal itu justru membuat antrian menjadi kacau karena menyebabkan sejumlah orang jatuh dan terinjak-injak.

Kendati paket telah habis, namun ratusan warga masih tetap berharap agar Gubernur DKI dapat membagikan lagi paket agar tidak pulang dengan tangan kosong.

Mereka pulang dengan tangan kosong karena paket Lebarang yang disediakan hanya sekitar enam ribu unit sedangkan yang datang melebihi dari jumlah itu.

Sebagian besar yang tidak mendapatkan paket adalah mereka yang datang siang sehingga mendapatkan antrian di barisan belakang.

Sedangkan mereka yang mendapatkan paket umumnya telah berada di depan gedung Balai Kota sejak pukul 07:00 WIB.

Paket yang diberikan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta itu dikemas dalam tas kertas bergambarkan lambang Pemerintah DKI Jakarta yang berisikan minyak goreng, gula dan beberapa bungkus makanan ringan. Selain itu, paket Lebaran juga berisi amplop berisi uang tunai Rp40 ribu.

Sura`at, warga yang tinggal di Ciputat mengaku datang ke Balai Kota bersama 10 orang lainnya dengan menyewa satu angkot.

"Kalau pulang tidak bawa apa-apa, terus kita membayar angkot pakai apa," kata tuna netra yang memakai baju batik ini.

Ia mengaku, kedatangannya bersama tetangganya itu tidak semata-mata ingin mendapatkan paket Lebaran tapi juga bersilaturahmi dengan Fauzi Bowo.

Ica dan Zeni, keduanya warga Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku terlambat datang ke Balai Kota karena tidak tahu pembagian paket sebelumnya.

"Sampai di sini sudah jam 10:00 WIB, tapi pembagian paket sudah tidak ada," katanya.

Sri Gunarti, warga Tanah Tinggi, Jakata Pusat yang datang dengan empat temannya juga bingung untuk membayar ongkos pulang karena tidak mendapatkan paket.

"Kami ke sini naik bajai untuk sekali jalan Rp15 ribu. Terus pulang kami naik apa," katanya.

Sekitar pukul 10:30 WIB, pembagian paket sebenarnya telah habis namun ratusan warga tetep bertahan di depan Balai Kota.

Mereka tetap bergerombol di depan Balai Kota sehingga membuat sejumlah anggota Tramtib berusaha membubarkannya secara halus antara lain dengan meminta mereka untuk menuju ke arah tugu Monas berjalan ke arah barat atau ke timur dengan tujuan agar tidak berada di depan kantor Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa mobil pengangkut warga yang parkir juga diusir dengan halus yakni meminta para sopir untuk parkir di tempat lain karena memang ada tanda larangan parkir di tempat itu.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009