Bandung (ANTARA News) - Arus balik di kawasan jalur selatan Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan mulai Selasa petang.

Akibatnya, terjadi kemacetan yang cukup panjang ke arah Limbangan dan Kabupaten Garut hingga belasan kilometer.

Kendaraan arus balik lebaran dari kawasan Priangan dan Jateng harus antre untuk bisa melintasi jalur tanjakan Nagreg.

Berdasarkan pantauan ANTARA di sepanjang jalur selatan, kemacetan terparah terjadi di kawasan tanjakan Nagreg. Arus lalu lintas dari arah Tasikmalaya mengantri dua lapis yang terkadang tak bergerak.

Petugas kepolisian yang mengawal kawasan Nagreg melingkarkan jalur balik lebaran dengan mengoptimalkan jalur Cikaledong.

"Kendaraan yang memasuki tanjakan hanya satu lajur, sehingga tak ada lagi kendaraan yang tersendat di tanjakan. Ternyata efektif," kata Kasatlantas Polres Bandung AKP Andhy Soegandhy.

Arus lalu lintas di Nagreg dibuat menjadi satu lajur pada tanjakan pertama di kawasan Jalan Cagak Nagreg sehingga kendaraan antre sebelum memasuki tanjakan, sedangkan di tanjakan relatif aman dan tanpa hambatan.

Pada Selasa petang, arus lalu lintas di kawasan jalur selatan didominasi dari arah timur. Sedangkan arus dari arah barat relatif lancar, meski sempat terhenti saat diberlakukan prioritas jalur dari arah timur.

Iring-iringan kendaraan arus balik lebaran berlangsung mulai dari Kawasan Ciamis. Kendaraan berplat nomor B, F dan A serta D beriringan. Mereka adalah pemudik yang hendak kembali ke kota masing-masing.

"Kami pulang lebih awal dengan harapan tak terjebak macet. Namun ternyata kena macet juga," kata Effendi, pemudik yang hendak balik ke Jakarta.

Kendaraan minibusnya sempat "ngadat" mesin panas karena harus mengantri di tanjakan. Namun ia mendapat bantuan dari bengkel yang siaga di sana.

Sementara itu, iring-iringan kendaraan makin ramai saat memasuki jalur Rajapolah dan Jamanis Tasikmalaya. Kepadatan dan antrian kendaraan tak terlakan lagi di kawasan Ciawi hingga Tanjakan Gentong sepanjang sekitar 10 kilometer.

Kendaraan arus balik itu tersendat laju kendaraan yang mengendur saat memasuki tanjakan yang berkelok-kelok di kawasan Gentong.

Selain itu antrian juga terjadi saat memasuki botle neck dan persimpangan di kawasan Malangbong sehingga terjadi antrian untuk kendaraan dari arah timur maupun barat.

Sejumlah rumah makan dan SPBU yang menjadi tempat peristirahatan para pemudik, menjadi salah satu titik kemacetan seperti yang terjadi di depan Mesjid Batul Amanah dan pusat kerajinan Jamanis Tasikmalaya, kemudian Gentong dan di kawasan Limbangan serta Nagreg.

Keluar masuk kendaraan bis maupun kendaraan kecil mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Namun tidak sedikit para pengendara memanfaatkan rumah makan untuk melakukan pendinginan mesin sebelum mengantri dan menaiki tanjakan Nagreg.

"Perlu kesiapan fisik dan kendaraan yang prima untuk memasuki Tanjakan Nagreg, dengan antrian seperti saat ini membutuhkan konsentrasi dalam menjalankan kendaraan," kata Abdurachman, pemudik yang hendak kembali ke Tangerang.

Sementara itu, sejumlah pemudik, terbantu dengan jasa para tukang ganjal di kawasan Nagreg, khususnya mereka yang kendaraannya rem tangannya tidak berfungsi.

"Sebagian besar pengendara pake rem tangan, tapi ada saja yang rusak sehingga kehadiran tukang ganjal sangat membantu," katanya.

Sementara itu arus balik jalur selatan diprediksi akan terus meningkat, dan puncaknya diprediksi terjadi pada H+2, Rabu (23/9).

Selain menggunakan jalur Tasikmalaya-Gentong-Malangbong-Nagreg, ada pula yang menggunakan jalur Tasikmalaya-Garut-Nagreg atau via jalan alternatif Cijapati.

Meski arus balik mulai meningkat, namun ternyata jumlah pemudik ke arah timur juga masih cukup deras, meski tidak sebanyak sebelum Lebaran 2009.

Masyarakat memanfaatkan liburan panjang pasca Lebaran ini sehingga memilih waktu mudik setelah Hari Lebaran.

Selain itu, arus wisata lokal juga turut meramaikan arus lalu lintas di jalur Mudik/ Balik Lebaran 2009. Seperti ke kawasan Cipanas Garut, Tangkuban Parahu, Ciwidey dan di kawasan Pangalengan.

Bahkan di Cipanas Garut, kemacetan di obyek wisata itu sempat mengakibatkan kemacetan total di jalur Garut Bandung yang memanjang hingga ke jalur Nagreg.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009