New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham di Wall Street merosot Kamis waktu setempat, karena laporan penjualan rumah AS mengecewakan, menghidupkan kembali ketakutan ekonomi dan mendorong investor untuk menekan pasar turun untuk kedua sesi berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 41,11 poin (0,42 persen) menjadi ditutup pada 9.707,44, memperpanjang kerugian dari hari Rabu.

Indeks komposit saham teknologi Nasdaq jatuh 23,81 poin (1,12 persen) menjadi 2.107,61 dan indeks pasar yang lebih luas Standard & Poor`s 500 menyusut 10,09 poin (0,95 persen) menjadi 1.050,78.

Pasar turun ke awal yang positif setelah laporan menunjukkan klaim baru pengangguran AS jatuh di minggu terakhir menjadi 530.000, menyoroti sebuah pelambat keluar dari resesi.

Jumlah klaim baru turun 21.000 dalam seminggu hingga 19 September dari minggu sebelumnya yang direvisi 551.000, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, menandai penurunan mingguan ketiga berurut-turut.

Tapi kondisi pasar berbalik setelah sebuah survei industri real estate menunjukkan penjualan rumah yang ada (existing home) di AS jatuh 2,7 persen pada bulan Agustus karena demam membeli berkurang setelah empat bulan berturut-turut meningkat.

Celia Chen di Moody`s Economy.com mengatakan, rebound pasar perumahan tetap penting untuk pemulihan ekonomi AS dan yang mungkin membahayakan penyitaan dengan tingkat tinggi.

"Potensi kedatangan serangan penyitaan akan mengirimkan pasar perumahan kembali turun menjadi jatuh berputar-putar, demikian juga risiko penurunan bagi pemulihan perekonomian lebih luas," katanya.

Mike Fitzpatrick dari MF Global mengatakan pasar gagal terhibur oleh komentar Rabu dari Federal Reserve bahwa kegiatan ekonomi adalah "meningkat" dan terfokus pada komentar lain bank sentral yang memberikan kesan pemulihan lemah.

"Sentimen tampak telah bergeser, seperti skeptisisme tentang kekuatan pemulihan telah meningkat," katanya.

Tindakan pasar datang setelah sesi rapuh Rabu, yang terlihat naik dan turun sebelum aksi jual menyusul pengumuman Federal Reserve akan upaya mempertahankan stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh.

Scott Marcouiller dari Wells Fargo mengatakan, pernyataan The Fed "ramah pasar saham" tetapi ia mencatat bahwa "bendera hati-hati kami meningkat dengan penutupan yang buruk," yang mungkin menyarankan investor siap untuk mengunci beberapa keuntungan.

"Kami pikir itu terlalu dini untuk menyimpulkan beberapa keniakan jangka pendek," ia menambahkan.

"Namun, karena menghormati tindakan kemarin, kami menyarankan investor untuk menunda pembelian baru untuk saat ini."

Beberapa analis mengatakan mungkin akan membiarkan kemunduran rally berusia enam bulan untuk mendapatkan angin kedua.

"Kita tidak akan membahas tentang mundurnya jangka pendek karena kita lebih terfokus pada (pertumbuhan ekonomi) dan potensi pendapatan dalam paruh pertama tahun 2010 -- potensi kita tidak berpikir pasar telah didiskon sepenuhnya," kata Gregory Drahuschak dari Janney Montgomery Scott.

Di antara saham dalam fokus, Citigroup jatuh 1,99 persen menjadi 4,43 dolar setelah dilaporkan raksasa perbankan dan penerima utama dana talangan AS itu akan mengurangi jaringan cabang di Amerika Serikat.

Di sektor teknologi, Red Hat meningkat 12,34 persen menjadi 27,95 dolar setelah perusahaan konsultan software open-source itu dilaporkan pendapatan triwulannya lebih kuat dari yang diperkirakan.

Microsoft naik 0,89 persen menjadi 25,94 setelah menyangkal laporan akan berusaha untuk mengakuisisi pembuat game Electronic Arts, yang turun 2,72 persen pada 19,29 dolar.

Obligasi naik di tengah kehati-hatian investor. Hasil pada obligasi negara AS 10-tahun turun menjadi 3,381 persen dari 3,418 persen Rabu dan pada obligasi 30-tahun bergeser ke 4,174 persen dari 4,195 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009