Brisbane (ANTARA News) - Konser "Nidji" dan "Kahitna" yang merupakan puncak acara "Pesta Rakyat" komunitas Indonesia di kawasan wisata "South Bank" kota Brisbane, Sabtu (26/9) malam, menggoyang ratusan orang penonton yang umumnya para pelajar, mahasiswa, dan residen tetap Indonesia di Queensland.

Di antara para penonton yang mengaku terhibur dan "puas" dengan aksi panggung para personil dua grup band papan atas Indonesia itu adalah Ary Bestari dan I Gede Suparwata.

Kedua anak muda Bali ini mengatakan, mereka bersyukur dapat menyaksikan konser dua grup musik yang sudah lama menjadi "fans berat" mereka itu dalam satu panggung yang sama.

"Aksi panggung Nidji dan Kahitna `heboh dan top`. Buatku, harga tiket 35, 45, dan 60 dolar Australia (1 dolar = Rp8.200-red) `nggak` (tidak) mahal karena kita dapat nonton dua grup band papan atas sekaligus. Pokoknya `keren` (hebat) dan mereka tampil sangat maksimal," kata Ary.

Anak muda yang belum lama menamatkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ini mengatakan, konser musik yang berlangsung sekitar empat setengah jam di panggung gedung "Sancorp Piazza" Southbank itu diawali dengan aksi personil band lokal, "Faroroci", dan sendra tari "Ramashinta".

Sehabis itu giliran para personil "Kahitna", kelompok musisi asal Bandung yang dibentuk tahun 1986, membawa ingatan para penonton dengan serangkaian lagu-lagu pop mereka, seperti "Cantik", "Cerita Cinta", "Andai Dia Tahu" dan "Tak Sebebas Merpati".

"Menurutku, lagu-lagu Kahitna lebih enak di telinga pas (saat) mereka `live` (konser-red.) daripada hanya didengar lewat kaset. Kalau mereka konser di Hard Rock Cafe dan Kamasutra Bali, pasti saya nonton," katanya.

Kehebohan sekitar 200 orang yang menyaksikan konser "Pesta Rakyat" yang merupakan puncak acara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-64 Sabtu malam itu bertambah ketika para personil "Nidji" menguasai panggung dari pukul 20.30 - 22.00 waktu Brisbane.

Grup musik asal Jakarta beranggotakan Giring Ganesha (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adrie (drum), Andro (bassis), dan Run-D (kibor) ini, menurut Ary, tampil secara maksimal dengan serangkaian lagu-lagu "hits"-nya seperti "Laskar Pelangi", "Hapus Aku", Biarlah", Disco Lazy in Time", "Child", "shadow", dan "Sudah".

"Tak lupa juga Giring membawakan lagu dari album barunya yang kabarnya akan dirilis Oktober ini, `Sang Mantan`, dan lagu tenar John Lenon, `Imagine`. Di antara para penonton, tampak juga beberapa orang Australia, khususnya mereka yang punya teman khusus orang Indonesia," katanya.

Kegiatan Pesta Rakyat itu dimulai dengan aneka "games" pada pukul 10.00 - 12.00 dan dilanjutkan dengan konser band lokal, pertunjukan tarian "Ekspresi, "Gamelan", tari "Megapati" (Bali), angklung, tari Nusa Tenggara Timur, "Saman" (Aceh), tari Minahasa, simfoni Indonesia, serta pameran busana daerah.

Para pengunjung "Pesta Rakyat" yang dihadiri langsung ratusan orang Indonesia, Australia, dan turis asing itu juga dimanjakan dengan aneka menu makanan Indonesia, seperti ayam bakaka, nasi timbel, bakso Malang, Pempek, sate ayam, sate Komoh, kue kering, klepon, onde-onde, siomay, dan es kelapa muda.

Gerai menu "Sweet Javanese" misalnya mematok harga makanan dan minumannya dari 2 hingga 13 dolar Australia.

"Pesta Rakyat" 2009 merupakan puncak kegiatan perayaan HUT RI yang sudah ketiga kalinya digelar komunitas Indonesia di Brisbane yang dimotori Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Cabang Queensland sejak 2007. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009