Surabaya (ANTARA News) - Pasar lelang komoditas yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Selasa, telah membukukan transaksi sekitar Rp18,954 miliar.

Dari angka itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Jatim, Arifin T. Hariadi, di Surabaya, Selasa, beras menjadi penyumbang terbesar, yakni sekitar 26,46 persen dari total transaksi dengan kisaran harga antara Rp4.800,00 hingga Rp5.600,00 per kilogram.

Dia mengatakan, hasil transaksi pada pasar lelang ke-61 ini lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya yang rata-rata bisa menembus angka Rp27,357 miliar.

"Hal ini dikarenakan jumlah peserta lelang lebih sedikit, yakni sekitar 200 hingga 300 orang. Ini diduga akibat masih musim libur Lebaran, sehingga tidak banyak pedagang yang ikut lelang," katanya.

Meskipun demikian, hal itu tidak menjadi masalah sebab pasar lelang juga digelar untuk membuka jaringan pemasaran tiap pedagang, terutama para UKM yang ada di daerah.

Saat ini, UKM yang sudah mulai mengikuti kegiatam pasar lelang, di antaranya bergerak di bidang usaha alas kaki, jamu tradisional, dan karya seni.

Selain itu, komoditas yang juga ikut andil dalam kegiatan lelang adalah kentang granola yang menghasilkan transaksi 26,38 persen dengan harga lelang Rp5.000,00 per kilogram atau setara Rp5 miliar.

Minyak goreng kemasan menghasilkan transaksi 12,79 persen, kemiri (5,41 persen), mangga arum manis (0,58 persen), rosela kering (0,71 persen), tomat marta (0,21 persen), jagung pipilan (16,7 persen), dan kedelai lokal (11,40 persen).

Lelang kali ini juga mengundang pengusaha pasar modern yang ada di Jatim. "Melebarnya sayap pasar lelang ini untuk mencari terobosan baru pasar dalam negeri setelah pasar luar negeri mulai lesu karena dampak krisis ekonomi global," kata Arifin.

Ia berharap, dengan hadirnya para pengusaha pasar modern tersebut bisa menggairahkan dan meningkatkan potensi pasar lokal di Jatim.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009