Sirkuit Suzuka kembali ke kalender F1 setelah absen sejak 2006 dan digantikan oleh sirkuit Fuji Speedway.
Hamilton yang mengawali debutnya pada 2007, belum pernah mencoba kemampuannya di sirkuit Suzuka yang menurut para pembalap merupakan terbaik di dunia.
Setelah tampil sebagai juara di GP Singapura, Minggu lalu, Hamilton menyatakan bahwa ia sudah tidak sabar untuk mencoba sirkuit tersebut.
"Sejak anak-anak, saya hanya menjajal Suzuka saat bermain games, tentu saya sudah tidak sabar untuk mencoba tampil di sirkuit yang sesungguhnya," kata Hamilton.
"Permainan itu seperti sungguhan. Tikungan pada sektor pertama sangat menantang kecepatan lebih tinggi pada akhir lap sepertinya membutuhkan kecermatan dan kondisi mesin prima," katanya.
Minggu lalu, pembalap yang membela Tim McLaren itu tidak menemui banyak kesulitan saat memenangi GP Singapura, lomba sirkuit jalanan yang khusus digelar malam hari.
Meski mendapat perlawanan ketat dari Sebastian Vettel, Hamilton akhirnya tidak terkejar untuk tampil sebagai pemenang dengan selisih waktu hampir sepuluh detik dari pembalap Toyota, Timo Glock.
"Untuk menjadi nomor satu dan finish di urutan pertama adalah hal terbaik yang bisa terjadi. Saya benar-benar gembira karena saya suka menjadi juara," katanya mengomentari sukses di Singapura.
Peluang Hamilton untuk tampil sebagai juara dunia sebenarnya sudah tertutup karena tidak mungkin lagi mengejar ketinggalan dari pembalap Jenson Button dari tim Brawn yang difavoritkan.
Tapi setidaknya ia bisa mengambil hal positif dari setengah lomba tersisa setelah pada paruh pertama McLaren tampil mengecewakan.
Sementara itu ketua tim McLaren Martin Whitmarsh mengakui bahwa tidak akan mudah untuk menjuarai GP Jepang, meski mereka sudah memperbaiki performa mesin.
"Selain Spa-Francorchamps, Suzuka adalah salah satu sirkuit F1 terbaik dan sangat digemari pembalap. Untuk musim lomba 2009, akan akan berlomba di Jepang meski menyadari bahwa tidak mudah untuk tampil sebagai juara umum," katanya.
(*)
Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009
