Padang (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatra Barat kini menjadi tempat pengungsian sementara ribuan korban gempa menyusul gempa hebat yang berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Kota Padang dan sekitarnya.

"Banyak warga yang kini mengungsi ke markas Polda dan sesuai instruksi kapolda sendiri seluruh kompleks markas Polda termasuk halamannya telah menjadi tempat pengungsian sementara," kata Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Kawedar ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Di antara warga yang mengungsi, terdapat sejumlah korban luka-luka ringan akibat gempa tersebut.

Kapolda sendiri turun langsung ke lapangan dan ikut mengatur warga yang mengungsi di Mapolda Sumbar untuk bisa tinggal sementara waktu.

Mengenai kondisi Kota Padang sendiri pihak kepolisian mencatat ratusan bangunan perumahan dan gedung milik pemerintah serta fasilitas umum lainnya ikut hancur seperti yang terjadi pada kantor dinas pendapatan daerah (Dispenda), kantor samsat, ruko-ruko dan perumahan warga lainnya.

Selain itu, separuh gedung kantor Bank Indonesia juga mengalami kehancuran, hotel-hotel dan gedung Kantor Berita ANTARA Biro Padang.

Sementara kondisi yang terjadi pada bangunan markas Polda sendiri hanya mengalami retak-retak.

Hingga berita ini diturunkan jaringan telekomunikasi di Kota Padang tetap lumpuh dan pihak PT Telkom masih mengupayakan pemulihan jalur komunikasi.

Hal tersebut mengakibatkan Kota Padang bagaikan kota mati.

Sementara itu, aparat kepolisian, TNI dan aparat pemerintah daerah masih berupaya untuk menyelamatkan warga yang masih terjebak diantara bangunan.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan episentrum gempa tektonik berada di dasar laut dengan kedalaman 71 kilometer yang berjarak 57 kilometer arah barat daya Kota Pariaman, Sumatra Barat. Kekuatan gempa mencapai 7,6 pada skala Richter (SR) dan tidak berpotensi tsunami.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009