Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan korban gempa yang mengungsi di perbukitan kawasan Kecamatan Sungai Limau dan Geringging, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat, terancam kelaparan menyusul lumpuhnya pasar di daerah itu.

"Tidak ada makanan dan minuman karena pusat pasar lumpuh sejak gempa hingga Kamis (1/10) ini," kata Tayung, tokoh pemuda Desa Aru Lohong, Kecamatan Sungai Limau Pariaman, Kamis.

Informasi Tayung tersebut terekam dalam pesan singkat (SMS) yang disampaikan kepada saudara kandungnya, Ampelsa, yang saat ini berada di Kota Banda Aceh.

Dalam SMS itu Tayung menjelaskan, ratusan warga kini mengungsi di perbukitan atau sekitar tiga kilometer dari pesisir pantai Pariaman. Hingga saat ini belum ada dapur umum dan masyarakat juga dalam kondisi panik dengan berharap segera adanya bantuan.

Ia juga menjelaskan bahwa ruas jalan raya di daerah pesisir Pariaman menuju Pasaman retak-retak yang serius sehingga sulit dilalui.

Ratusan unit rumah warga di dua kecamatan tersebut juga dilaporkan rata dengan tanah akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala richter (SR), Rabu (30/9), sekitar pukul 17.16 WIB itu.

Selain rumah warga, fasilitas publik, rumah, sekolah juga rusak berat di wilayah pesisir Provinsi Sumatra Barat tersebut.

Sementara itu, sejumlah warga Minang di perantauan di Kota Banda Aceh menyatakan kekhawatiran mereka terhadap keselamatan saudaranya di Sumatera Barat.

"Saya hanya bisa mengirim dan membacakan pesan perkembangan lewat SMS, itu pun sangat sulit. Saya sampai dini hari mencoba terus mengontak dan mengirimkan SMS, tapi aksesnya sangat sulit, dari ratusan kali pengiriman hanya satu yang bisa," kata Ampelsa, warga perantauan itu. (*)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009