Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof. Drh. Wiku Adisasmito menyatakan telah terdapat kemajuan atau progres cukup baik terkait penanganan COVID-19 di Indonesia selama tiga bulan terakhir dengan kondisi yang relatif terkendali.

"Memang kasusnya meningkat tapi meningkatnya tidak sesuai dengan proyeksi yang banyak pihak lakukan. Banyak yang melihat proyeksinya ratusan ribu tapi ternyata tidak sekarang, jadi kita harusnya tenang," kata Wiku dalam diskusi Gugus Tugas yang diadakan di Graha BNPB di Jakarta pada Jumat.

Selain itu, jumlah kematian akibat COVID-19 semakin menurun dengan tingkat mortalitas dulunya 10 persen sekarang mencapai lima persen. Dia juga melihat kenaikan dengan kesembuhan hampir 40 persen.

"Jadi kalau melihat kondisinya itu sebenarnya sudah relatif terkendali," tegas pakar kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi itu.

Baca juga: Vaksin COVID-19 siap Januari 2021, setelah studi capai kemajuan cepat

Baca juga: Penanganan COVID-19 akan jadi prioritas pembahasan dalam KTT ASEAN


Ia mengatakan bahwa Indonesia sudah berada di jalan yang benar untuk penanganan COVID-19, sebagian besar terjadi karena masyarakat yang mulai sadar akan risiko yang ada dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

Hal serupa dinyatakan Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (PUSKESAD) Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono dilihat dari adanya penurunan angka okupansi tempat tidur untuk kasus bergejala berat di RSPAD Gatot Soebroto sebagai salah satu pusat rujukan nasional untuk COVID-19.

"Kalau kita lihat saat ini dokter-dokter khususnya di RSPAD sudah mulai tidak sesibuk saat itu. Bahkan kalau kita lihat BOR (Bed Occupancy Ratio/angka penggunaan tempat tidur) sekitar 40 persen," kata Kepala PUSKESAD dalam diskusi itu.

Hal itu, kata dia, menunjukkan proses penurunan kasus berat yang dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Balitbangkes: Potensi laboratorium mampu periksa 30.900 spesimen

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran penanganan COVID-19 naik, jadi Rp695,2 triliun

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2020