Berdasarkan siaran pers dari PBB yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, PBB di Indonesia telah mengirim tim gabungan pada tanggal 1 Oktober untuk membantu koordinasi kajian cepat yang akan dilakukan bersama oleh berbagai organisasi internasional.
Tim gabungan tersebut akan mengidentifikasi kebutuhan kedaruratan yang mendesak yang diperlukan saat ini.
Selain itu, Tim United Nations Disaster Assessment and Coordination System (UNDAC) juga telah berada di lapangan untuk membantu pemerintah berkoordinasi dengan tim Search And Rescue (SAR) internasional.
Dana kedaruratan juga telah disiapkan untuk melengkapi usaha kedaruratan pemerintah. Bantuan awal yang diberikan oleh badan-badan PBB antara lain perangkat kebutuhan keluarga, tenda sekolah, perangkat kesehatan reproduksi dan peralatan berat untuk membantu usaha SAR.
PBB bersama LSM nasional dan internasional serta pihak-pihak terkait lainnya mengirimkan staf yang berpengalaman, sumber daya, bahan-bahan bantuan ke daerah yang terkena dampak, serta menyediakan bantuan logistik untuk mendukung respon nasional.
PBB juga telah menempatkan perwakilan koordinasi di Posko Gempa Sumatra Barat yang berada di rumah dinas Gubernur.
Koordinator Kemanusiaan PBB di Indonesia El Mostafa Benlamih mengatakan, PBB tetap berkomitmen untuk membantu usaha pemerintah menyediakan bantuan kepada para korban.
El-Mostafa Benlamlih juga mengemukakan, dengan datangnya bantuan internasional, koordinasi antara pemerintah dan pihak-pihak yang menyediakan bantuan sangat penting untuk memastikan bantuan tersebut dapat didistribusikan secara merata kepada mereka yang sangat membutuhkan.
PBB menyampaikan turut berduka cita kepada para korban bencana gempa di Sumatra Barat, dan berharap usaha SAR akan membantu menyelamatkan jiwa mereka yang masih tertimbun reruntuhan.
Sumbar diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada Skala Richter pada Rabu sore, antara lain menewaskan sekitar 500 penduduk setempat, dan memporak-porandakan berbagai bangunan dan sarana fisik. (*)
Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009
