Jakarta (ANTARA News) - Menko Kesra Aburizal Bakrie mengungkapkan, pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp6 triliun untuk proses rehabilitasi berbagai prasarana fisik dan rumah warga yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter di Sumbar.

Kepada pers di sela-sela acara Munas VIII Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, Minggu malam, Aburizal menjelaskan, anggaran Rp6 triliun yang disediakan pemerintah itu nantinya akan diperuntukkan bagi perbaikan rumah-rumah warga yang hancur sebesar Rp3-4 triliun.

Selanjutnya untuk perbaikan berbagai sarana dan prasarana umum seperti rumah ibadah, sekolah-sekolah dan bangunan pemerintah dialokasikan senilai Rp1 triliun dan dana sisanya untuk perbaikan jalan-jalan yang juga hancur.

"Untuk verifikasi rumah-rumah penduduk yang rusak akan dilakukan oleh Kementerian PU," ujar Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical itu.

Selanjutnya, Ical yang juga kandidat Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, pemerintah pusat akan mendrop kebutuhan rehabilitasi bangunan warga yang rusak itu dalam bentuk "block grant" atau model yang sama dengan penanganan gempa Yogyakarta.

Terkait dengan hal itu, menurut Ical, pemerintah berharap agar pemda turut membantu melakukan inventarisasi bangunan warga yang rusak itu.

Lebih lanjut dikatakan Ical bahwa pucuk pimpinan dari upaya rehabilitasi pascagempa di Sumbar itu adalah gubernur setempat. Kondisi ini agak berbeda dengan penanganan pascabencana tsunami di Aceh, dimana pemerintah pusat mengambil alih komando rehabilitasi karena pemda setempat tidak bisa berfungsi.

Sementara itu mengenai proses evakuasi korban bencana gempa di Padang, ia mengatakan, kesulitan utama tim evakuasi adalah mencari jenazah-jenazah yang ada dibawah reruntuhan bangunan.

"Tapi sekarang ini sudah banyak alat-alat berat dan dari sejumlah negara sahabat juga telah menawarkan tenaga-tenaga medisnya disamping obat-obatan," ujarnya.

Ia berharap proses evakuasi para korban bencana itu segera selesai dalam waktu yang singkat.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009