Bandung,(ANTARA News) - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Dr Sjamsudin Djakamihardja (76) yang juga pionir penanaman padi `gogo ranca` meninggal dunia, Selasa.

Sjamsudin yang semasa hidupnya dikenal sebagai teknokrat bidang pertanian khususnya dalam menyiasati lahan sawah kering itu menghembuskan nadas terakhir sekitar pukul 07.10 WIB di RS Hasan Sadikin Bandung dalam perawatan penyakit jantungnya.

"Bapak sudah lama menderita sakit jantung," kata Hugraha, salah seorang putra almarhum.

Sjamsudin Djakamihardja meninggalkan seorang istri Ny Nining Ratnaningsih dan meninggalkan dua orang putra dan putri yakni Nugraha dan Yanti Puspita Sari.

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di jalan Batik Rengganis Kota Bandung. Tampak melayar sejumlah pejabat dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) seperti Rektor Unpas Prof. Dr Ganjar Kurnia, Dekan Fakultas Pertanian, para pembantu rektor serta yang lainnya.

Almarhum dikebumikan di TPU Sirnaraga setelah sebelumnya sempat disemayamkan di Mesjid Al Jihad Unpad Jalan Dipatiukur Kota Bandung.

"Kepergian almarhum merupakan kehilangan besar bagi Universitas Padjadjaran dan juga dunia pendidikan pertanian Indonesia. Namun ia mewariskan ilmu yang disumbangkannya untuk kesejahteraan rakyat yakni penanaman padi dengan sistem gogo ranca," kata Rektor Unpar, Ganjar Kurnia.

Penanaman padi gogo ranca merupakan siasat menanam padi di lahan minim air. Penemuannya itu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di kawasan pesawahan tanah hujan di Indonesia.

Bagi Ganjar yang juga teknokrat pertanian, Sjamsudin bukan orang baru karena cukup lama mengenal dan bergaul di lingkungan Fakultas Pertanian Unpad. Sebelum menjabat Rektor, Ganjar merupakan Dekan dan Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad.(*)

Pewarta: mansy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009