Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Bidang Enegi Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Ir Ahyan Endu, Selasa, mengatakan bahwa PT Pertamina mulai mengeksplorasi panas bumi di Bengkulu yang salah satunya terdapat di Desa Hulu Lais Kabupaten Lebong.

"Pertamina sudah mulai melakukan pengeboran untuk mengeksplorasi panas bumi di titik Hulu Lais di Lebong, yang diperkirakan memiliki daya 1x55 MW," katanya.

Pertamina kata dia mulai melakukan tahap pengeboran dan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan waktu hingga dua tahun ke depan.

Sedangkan untuk menghasilkan 1 MW kata dia, Pertamina harus menginvestasikan modal 3 juta US Dolar.

Dinas ESDM Provinsi Bengkulu menemukan tiga titik sumber panas bumi (Geothermal) di Desa Hulu Lais, Tambang Sawah dan Bukit Danau Kabupaten Lebong.

"Saat ini baru sumber panas bumi yang berada di Ulu Lais yang sudah disetujui izin eksploitasi kepada Pertamina yang bekerja sama dengan PLN," katanya.

Potensi ketiga titik sumber panas bumi tersebut bervariasi yaitu sumber panas di Desa Ulu Lais diperkirakan dapat menghasilkan 660 MW tenaga listrik sedangkan Tambang Sawah 250 MW dan Bukit Danau 173 MW.

Dinas ESDM memberikan toleransi kepada Pertamina jika hingga akhir tahun 2009 ini tidak ada upaya pengerjaan di lapangan maka izin eksploitasi akan dicabut dan akan kembali ditenderkan ulang atau dialihkan kepada pihak lain.

Ia menjelaskan, jika ketiga sumber panas bumi tersebut dapat terwujud akan mampu memenuhi pasokan listrik di Bengkulu yang kini masih kekurangan.

Berdasarkan data Departemen ESDM, katanya, negeri ini memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40 persen dari cadangan panas bumi dunia.

"Dengan kata yang lebih ekstrim, kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di dunia," katanya, potensi panas bumi itu baru empat persen dimanfaatkan.

Untuk mengurangi krisis energi nasional, pemerintah melalui PLN akan melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap kedua yang salah satu prioritas sumber energi panas bumi

Pemerintan kini terus mengembangkan potensi panas bumi itu secara bertahap, karena sistem kerja Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) cukup sederhana yaitu turbin hanya digerakkan uap dan air yang dipisahkan.

"Uap akan digunakan menggerakkan turbin dengan dua sistem yaitu sistem kilas nyala tunggal dan kilas nyala ganda. Namun kedua sistem sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan," jelasnya.
(*)

Pewarta: handr
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009