PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat, menyerukan dikerahkannya sumber daya internasional untuk mengobati gangguan mental.

Dalam pesan pada Hari Kesehatan Mental Dunia, yang diselenggarakan pada 10 Oktober setiap tahun, Ban mengatakan kesehatan bukan hanya tak-adanya penyakit atau kelemahan, tapi "kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh".

"Gangguan mental menambah berat beban penyakit dan cacat di negara berkembang dibandingkan dengan kategori lain penyakit yang tak menular, tapi hanya sedikit orang yang menderita gangguan mental di semua negara ini memiliki akses ke layanan kesehatan mental," katanya. "Keperluan tinggi, dan perawatan tak memadai."

Sekretaris Jenderal PBB tersebut menyatakan Hari Kesehatan Mental Dunia adalah peluang penting untuk mencapai sasaran menydiakan perawatan kesehatan mental yang layak.

Semua pemerintah dan organisasi kesehatan, masyarakat sipil, lembaga banyak pihak dan donor harus bergandeng tangan untuk membuat semua itu terwujud, katanya.

"Perawatan yang efektif tersedia buat sangat beragam gangguan mental. Mari lah kita bersatu untuk meningkatkan layanan kesehatan mental dan melibatkan sistem perawatan primer dalam memberikan layanan kesehatan mental di seluruh dunia," katanya.

Hari Kesehatan Mental Dunia adalah suatu proyek pemberian saran, peningkatan kesadaran dan pendidikan kesehatan mental global oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia, organisasi kesehatan mental global dengan anggota dan kontak di lebih dari 100 negara.

Upaya kesedaran global pada Hari Kesehatan Mental Dunia 2009 direncanakan dipusatkan pada "Kesehatan Menteri dalam Perawatan Primer: Peningkatan Perawatan dan Peningkatan Kesehatan Mental".

Ironisnya Mental Health America (MHA), Kamis (8/10), melaporkan orang Amerika yang menganggur atau setengah menganggur menghadapi resiko lebih besar untuk terserang penyakit kesehatan parah.

Orang Amerika yang menganggur menghadapi kemungkinan empat kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki pekerjaan untuk melaporkan gejala sakit mental parah, seperti depresi berat, kata MHA, dengan mengutip jajak pendapat terhadap 1.002 orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas.

Depresi berat menyerang sebanyak 15 juta orang dewasa di AS --lima persen sampai delapan persen orang dewasa di kalangan masyarakat-- setiap tahun. Hanya separuh orang yang mengalami depresi berat mencari pengobatan, tak peduli kondisi pekerjaan atau ekonomi mereka.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009