Buenos Aires, (ANTARA News) - Jangan lupakan sejarah, demikian judul dari sebuah teks bagi pertemuan Argentina dan Uruguay dalam pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2010 di Montevideo, Rabu, mengingatkan kembali persaingan antara dua rival sejak 100 tahun ke belakang.

Kedua negara bertetangga itu sering terlibat sengketa politik dan bahkan pertandingan persahabatan antar kedua tim sepakbolanya pun tidak pernah lepas dari upaya untuk menunjukkan superiotas masing-masing di lapangan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Argentina hanya memerlukan hasil seri untuk memastikan tempat ke putaran final Piala Dunia 2010, sementara Uruguay yang membuka peluang setelah mengalahkan Kolombia dan Ekuador, harus memang.

Jika Ekuador menang pada pertandingan melawan tuan rumah Chile, yang sudah pasti lolos ke Afsel, Uruguay akan tersisih jika hanya seri melawan Argentina.

Pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez mengatakan bahwa pemainnya siap setelah berhasil mengalahkan Ekuador 2-1 Sabtu lalu, dan menambahkan bahwa tugas belum selesai.

"Kami harus konsentrasi penuh melawan Argentina... karena situasi kurang menguntungkan kami, tidak ada kata lain selain menang," kata Tabarez.

Sementara itu pelatih Argentinga Diego Maradona mengatakan, "kami akan mempertaruhkan hidup kami di Uruguay agar bisa lolos kualifikasi."

Empat tahun lalu Uruguay menang 1-0 atas Argentina, yang ketika itu sudah lolos kualifikasi, sehingga maju ke babak playoff sebelum dikalahkan juara Oceania Australia.

Perseteruan antara Argentina dan Uruguay -- dengan lebih dari 170 pertandingan termasuk laga persahabatan -- dimulai pada 1901.

Tim amatir kedua tim mencapai prestasi tinggi dan ke final Olimpiade Amsterdam 1928 yang dimenangi Uruguay 2-1, disusul kememangan 4-2 pada final Piala Dunia pertama tahun 1930.

Satu-satunya pertemuan mereka berikutnya di putaran final Piala Dunia adalah ketika Argentina dengan kapten Maradona mengalahkan Uruguay 1-0 pada putaran kedua tahun 1986.(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009