Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Sundram Pushpanathan di Jakarta, Senin mengatakan, kerjasama ekonomi antar kawasan ASEAN dengan Amerika Latin masih terkendala jarak.

"Masalah jauhnya jarak secara geografis antara Asia Tenggara dan Amerika Latin membuat perdagangan belum berjalan lancar," ujarnya.

ASEAN sedang membahas potensi untuk melakukan perdagangan dan mengupayakan iklim investasi dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin sebagai tujuan alternatif ekspor selain Amerika Utara dan Eropa.

"Kita melihat adanya kesempatan dari hubungan dagang ini dan ini dapat menjadi pasar ekspor baru di masa mendatang," ujar Sundram.

Namun, ia mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi dalam melakukan perdagangan, selain masalah jarak adalah ekspor dari Amerika Latin yang sebenarnya juga mudah didapatkan di negara lain selain dari kawasan tersebut dan ekspor dari ASEAN yang masih sulit masuk karena terkendala dengan tingginya biaya masuk (tariff rates).

"Kedua pihak masih perlu untuk duduk bersama dengan menyediakan pasar yang lebih baik dan mudah untuk diakses serta mewujudkan perdagangan dan perjanjian ekonomi melalui zona perdagangan bebas (Free Trade Area) di masa mendatang," ujarnya.

Peneliti Senior dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan menambahkan tantangan terbesar dari hubungan ini adalah produk ekspor dari dua wilayah ini justru mirip dan saling bersaing dan perbedaan cara pandang dalam berbisnis antar dua wilayah.

Kemudian jauhnya jarak tempuh dan kurangnya sarana transportasi, banyaknya perbedaan dan gap dalam kondisi ekonomi antar kedua wilayah dan perjanjian perdagangan yang cenderung berbelit juga dapat menimbulkan "kerumitan" tersendiri.

"Untuk itu agar hubungan ekonomi antara ASEAN dan Amerika Latin dapat berhasil pengembangan integrasi melalui pasar perlu diberlakukan dengan menciptakan lingkungan bisnis yang bersahabat, pengadaan fasilitas perdagangan dan perbaikan infrastruktur," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan, hubungan ini juga perlu melibatkan negara maju yang telah berpengalaman seperti Jepang dan AS untuk memaksimalkan keuntungan dan integrasi hubungan antar kawasan ini.

Selama periode 2000 hingga 2008 importir terbesar produk dari negara ASEAN adalah Meksiko dengan 62 persen dari total perdagangan di Amerika Latin dan Brasil merupakan eksportir terbesar dari Amerika Latin ke Asia Tenggara dengan 49 persen dari total ekspor.

Pada 2007, baru lima anggota ASEAN yang melakukan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan anggota tersebut adalah Singapura, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Saat ini ekspor dari kawasan Asia Tenggara menuju Amerika Latin berupa produk alas kaki sedangkan Amerika Latin mengekspor barang-barang komoditi seperti gula, gandum dan pupuk.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009