New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melonjak pada Senin waktu setempat, didorong oleh melemahnya dolar dan perkiraan permintaan naik di tengah meningkatnya harapan pemulihan ekonomi, kata pedagang.

Kontrak berjangkan utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman November, berakhir 1,50 dolar AS lebih tinggi pada 73,27 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 1,36 dolar AS menjadi 71,36 dolar AS.

"Dengan meningkatnya pasar saham global, sentimen telah mengangkut lebih daripada antisipasi meningkatnya permintaan energi," kata analis Mike Fitzpatrick dari MF Global.

Pasar saham utama Eropa "rally" pada Senin setelah raksasa elektronik Belanda Philips melaporkan pendapatan yang membesarkan hati dan Inggris mengumumkan rencana untuk menjual besar-besaran aset negara untuk mengurangi utang.

Saham AS juga kebanyakan lebih tinggi di tengah kepercayaan pasar tentang pendapatan perusahaan kuartal ketiga yang lebih baik karena negara muncul dari resesi.

"Harga didukung oleh prospek meningkatnya permintaan dan sentimen, tapi untuk setiap kelanjutan (harga) bergerak lebih tinggi, kami akan membutuhkan persediaan untuk berangsur-angsur dikurangi sebagai dasar permintaan meningkat," kata analis Barclays Capital Amrita Sen.

Harga juga didukung oleh laporan Badan Energi Internasional (IEA) Jumat, yang memperkirakan kenaikan permintaan pada akhir tahun ini dan 2010 karena ekonomi global pulih dari merosot.

Badan merevisi naik estimasi untuk permintaan minyak global tahun ini 200.000 barel per hari dan untuk tahun depan dengan 350.000 barel per hari.

Pasar memberikan "pandangan lebih dekat" pada laporan IEA Senin, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Analis lainnya mengatakan permintaan minyak di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia, bisa naik karena mulai awal cuaca dingin.

"Ledakan awal musim dingin memberikan sedikit dorongan ringan di perdagangkan cerah pasar yang libur ini," kata analis Phil Flynn dari PFG Best. Perdagangan lambat pada Senin karena hari libur Columbus parsial.

"Catatan menakjubkan musim dingin di seluruh Amerika Serikat meningkatkan permintaan bahan bakar pemanas selama akhir pekan," kata Flynn.

Faktor lain yang mendorong harga minyak adalah melemahnya dolar, membuat manajer dana untuk melindungi diri terhadap musim gugur dengan membeli aset keras seperti minyak dan komoditas lainnya.

Sebuah pelemahan greenback cenderung untuk meningkatkan minyak mentah terutama karena komoditas denominasi dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing yang memegang mata uang kuat.

Permintaan minyak telah mengalami penurunan karena dunia memasuki keuangan kemerosotan terburuk sejak Depresi Besar, dengan harga minyak mentah jatuh dari tertinggi dalam sejarah lebih dari 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada bulan Desember.

Minyak telah merebut kembali sebagian penurunannya sejak munculnya harapan pemulihan ekonomi. (*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009