Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa, memastikan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mulai memanggil para calon menteri pada 17 Oktober 2009.

Di kantor Sekretariat Negara di Jakarta Selasa, Hatta mengatakan, pada 18 hingga 19 Oktober para calon menteri itu akan menjalani tes kesehatan dan tes kejiwaan.

Sampai saat ini, jelas dia, proses administrasi berupa penyeleksian riwayat hidup para calon menteri sudah selesai.

Hatta mengakui dari ratusan riwayat hidup calon menteri yang dikirimkan langsung kepada Yudhoyono, jumlah lebih besar datang dari kalangan profesional.

"Kalau dari partai politik itu kan kira-kira mereka sudah bisa mengukur kira-kira saya ini dapatnya tidak lebih dari sekian, sehingga kalau menyampaikan terukur. Tapi kalau dari masyarakat profesional luas tentu banyak melalui pos, berbagai macam dari daerah-daerah. Saya sendiri menerima cukup banyak," tuturnya.

Dari lamaran yang dialamatkan ke Sekretariat Negara tersebut, Hatta kemudian menghimpunnya untuk disampaikan langsung kepada Yudhoyono.

Keputusan akhir dari penyeleksian riwayat hidup tersebut, lanjut dia, tentunya berada di tangan Yudhoyono dengan masukan dari calon wakil presiden terpilih, Boediono.

Hatta mengatakan, saat ini semua partai politik koalisi pasangan Yudhoyono-Boediono telah mengirimkan usulan calon-calon menteri.

Namun, ia tidak bersedia menyebutkan nama maupun jumlah calon menteri yang diajukan oleh setiap partai politik koalisi.

"Tentu saja Presiden dengan hak prerogatifnya berhak menentukan siapa saja yang diundang untuk fit and proper. Saya konsisten dengan sistem presidensial bahwa untuk kabinet Presiden diberi hak prerogatif untuk memilih pembantunya siapa pun dia dan dari mana pun sumbernya," ujar Hatta.

Yudhoyono sebagai calon presiden terpilih periode 2009-2014 akan dilantik pada 20 Oktober 2009. Menurut rencana, ia akan mengumumkan kabinet baru untuk pemerintahan lima tahun mendatang pada 21 Oktober 2009. Pada 22 Oktober 2009, menteri-menteri kabinet baru tersebut akan dilantik di Istana Negara.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009