Jakarta (ANTARA News) - Bank BNI menjalin kerja sama dengan Perum Perumnas untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi TKI (tenaga kerja Indonesia) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hongkong.

"Kerja sama ini mendapat fasilitas dari PT.Panca Setia Bhakti, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang banyak mengirim pekerja ke Hongkong," kata Direktur Konsumer BNI, Darwin Suzandi di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, melalui kerjasama ini, BNI memberikan fasilitas pembiayaan perumahan bagi pekerja migran yang telah diseleksi dan direkomendasikan PT.Panca Setia Bhakti untuk perumahan-perumahan yang disediakan oleh Perum Perumnas.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, Direktur Utama PT.Panca Setia Bhakti Iman Soedarso, disaksikan Menteri Negara Perumahan Rakyat M. Yusuf Asy`ari.

Menurut Darwin, kerjasama ini merupakan peluang BNI untuk meningkatkan penyaluran KPR BNI Griya, terutama di kalangan pekerja migran Indonesia.

Sebelumnya, BNI juga telah memiliki program khusus dalam penyaluran kredit perumahan bagi pekerja migran Indonesia ini.

Sekitar dua tahun yang lalu, di BNI Cabang Hong Kong, BNI meluncurkan produk BNI Griya yang didesain khusus bagi kalangan pekerja migran. Dengan memanfaatkan jaringan yang luas, baik di dalam negeri dan luar negeri, BNI membuat skema kredit perumahan yang dapat dicicil dengan mudah dari gaji para pekerja migran.

"Namun dengan kerjasama kali ini, kami optimis penyaluran fasilitas kredit perumahan bagi para pekerja migran akan menjadi lebih optimal karena didukung oleh pihak-pihak yang kompeten, seperti Perum Perumnas dan PT Panca Setia Bakti," kata Darwin.

Hingga akhir September 2009, outstanding KPR BNI Griya telah mencapai Rp7,8 triliun. Dengan bekerjasama Kementerian Negara Perumahan Rakyat, BNI juga telah menyalurkan KPR bersubsidi untuk 3.400 unit rumah (posisi Agustus 2009).

Sementara Direktur Pemasaran Perum Perumnas Teddy Robinson mengatakan, Perumnas mentargetkan dapat membangun 2000 unit rumah bagi pekerja migrain dari target 10.000, sisanya diharapkan dapat dipenuhi tahun 2011-2012.

Teddy mengatakan, Perum Perumnas dalam waktu dekat akan berangkat ke Hongkong untuk memasarkan rumah yang akan dibangun di empat lokasi di Jawa Timur yakni di Madiun, Blitar, Kediri, dan Malang.

"Kami sengaja memilih empat lokasi yang dekat dengan TKI Hongkong berdomisili dengan metode pembiayaan yang berbeda karena pada umumnya masa kerja pekerja migran rata-rata hanya lima tahun saja," ujarnya.

Tetapi meski masa kerja hanya lima tahun, setiap bulan mereka mampu menyimpan tabungan minimal Rp5 juta apalagi selama tinggal di negara tersebut kebutuhan makan dapat dipenuhi, jelasnya.

Menurut Teddy, keuntungan bagi pekerja migran membeli rumah dari Perumnas tidak perlu lagi memikirkan ketersediaan listrik, air bersih, serta yang paling penting prasarana umum yang sulit didapat apabila membangun rumah sendiri.

Teddy mengatakan, sebagai tahap awal pekerja melalui fasilitas PT.Panca Setia Bhakti akan membeli tanah yang disediakan Perum Perumnas yang akan dicicil TKI selama satu tahun.

Setelah tanah tersedia kemudian dapat diagunkan kepada bank untuk kemudian dapat diagunkan untuk membangun rumah. Melalui cara ini baik Perumnas, pekerja, dan BNI akan dimudahkan, jelasnya. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009