Jakarta (ANTARA News) - Pejabat sementara (Pjs) Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk menabung masih rendah dibanding warga di negara lain yang pendapatan per kapitanya sama.

"Hari gini berbicara masalah tabungan, tabungan seharusnya cerita 40 tahun lalu, tapi secara struktural memang tingkat menabung kita masih rendah dibanding dengan negara lain yang pendapatan per kapitanya sama," kata Darmin berbicara dalam acara Penandatangan Komitmen Bersama untuk meluncurkan Produk "Tabunganku" dan peluncuran jargon edukasi perbankan "3P" di Jakarta, Rabu.

Bahkan Darmin memprediksi tingkat menabung dengan Vietnam kalah rendah. "Mungkin kita dengan Vietnam kalah, coba Pak Halim (Halim Alamsyah Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI) carikan data ini," katanya.

Menurut Darmin, dengan rendahnya tingkat menabung ini, maka perlu dicarikan jalan keluar agar bisa meningkatkan kesadaran menabung, dan salah satunya dengan mengeluarkan produk tabungan tanpa biaya administrasi, "Tabunganku".

Darmin yang saat ini menjabat Deputi Senior Gubernur BI ini berharap produk bersama "Tabunganku" yang telah menjadi komitmen 22 bank nasional diharapkan dapat meningkatkan saving rate (rata-rata menabung).

Peningkatan saving rate ini bisa menjadi langkah awal rakyat kecil dalam memanfaatkan produk bank lainnya, sehingga bank memiliki gambaran pola menabung masyarakat yang dapat dijadikan sebagai dasar pemberian kredit.

Darmin juga menilai bahwa produk "Tabunganku" akan menghadirkan perbedaan yang lebih atraktif bagi rakyat kecil dengan tabungan biasa yang dianggap adanya biaya dan batas saldo maksimal yang justru menghalangi rakyat kecil untuk menabung.

Dari sisi perbankan, lanjut Darmin, program "Tabunganku" ini harus mendapat perhatian bersma, seperti biaya operasional dan pemasaran untuk mendapatkan nasabah "Tabunganku" harus diselesaikan bersama untuk cari jalan keluar, serta harus tetap memperhatikan ketentuan kehati-hatian.

Produk "Tabunganku" dengan target nasabah 48 juta orang dewasa optimis tercapai dan dapat berjalan efektif, sehingga akan meningkatkan jumlah penyaluran kredit dari sisi jumlah dan nominalnya.

Dengan meningkatkannya kesadaran menabung masyarakat ini diharapkan bisa mendorong ekonomi lebih kuat didukung dana dari masyarakat banyak dibanding hanya kelompok masyarakat kecil.
(*)

Pewarta: handr
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009