Kelompok bersenjata itu melarikan diri ketika tentara Sudan dan pasukan penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika datang untuk membantu rekan-rekan mereka yang diserang, kata Kemal Saiki.
Konflik Darfur meletus pada 2003 ketika pemberontak yang sebagian besar bukan orang Arab mengangkat senjata melawan pemerintah pusat untuk menuntut otonomi lebih besar.
Pertempuran besar-besaran mereda di banyak daerah, namun aturan hukum terabaikan karena perpecahan di kalangan pemberontak, milisi yang tidak puas dan persaingan suku.(*)
Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009
