Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kemanusiaan, Duta Besar John Holmes, memuji tindakan tanggap darurat pemerintah Indonesia sangat baik.

Holmes mengatakan aksi tanggap darurat Indonesia merupakan aksi yang sangat baik dan proses pemulihannya sangat cepat, ujarnya pada kesempatan jumpa pers di Jakarta, Kamis.

"Kami akan sangat senang jika tidak harus melakukan peerjaan disini lagi, karena penanganan dari pemerintah Indonesia sendiri sudah sangat baik," ujarnya.

Namun, menurutnya hal yang masih harus menjadi perhatian bagi masyarakat dunia, khususnya yang berada di kawasan Asia yang belakangan ini banyak di landa bencana seperti Banjir angin topan dan gempa bumi, harus mempersiapkan tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir dampak bencana itu sendiri.

Menurutnya "Disaster Risk Reduction" (Pengurangan Resiko Bencana) sepatutnya dapat menjadi program pemerintah untuk menghadapi bencana apapun di masa depan dan mengurangi korban jiwa.

"Langkah `Disaster Risk Reduction` yang harus diperhatikan selanjutnya adalah bagaimana pemerintah mensosialisasikan kepada masyarakatnya apa yang harus dilakukan pada saat bencana seperti gempa Bumi sehingga tidak jatuh korban jiwa yang besar," tegas Holmes.

Selain menginformasikan tindakan yang benar saat terjadi bencana, pemerintah juga harus memastikan semua gedung atau bangunan yang akan dibangun harus memiliki standar bangunan tahan gempa atau fondasi berpegas.

"Untuk itu pemerintah Indonesia juga harus memperhatikan pembangunan gedung-gedung yang akan kembali dibangun di lokasi-lokasi gempa, gedung tersebut harus memenuhi syarat tahan terhadap gempa, sehingga untuk mengurangi resiko bencana yang lebih besar di masa yang akan datang," tambahnya.

Mengenai pembangunan prasarana di lokasi gempa, Holmes mengatakan pembangunan rumah sakit dan sekolah untuk membantu pemulihan para korban secara fisik dan psikologis.

Holmes sebelumnya juga mengunjungi lokasi kejadian di Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada hari Rabu (14/10) dengan menggunakan helikopter untuk menlihat secara langsung dampak dari gempa bumi yang berkekuatan 7,6 pada skala Ritcher.

Dalam kunjungannya ke Padang, ia juga menyataka rasa simpati dan belasungkawa kepada salah satu korban gempa yang kehilangan 6 orang keluarganya.

Sebelumnya, Holmes juga telah menyerahkan dana bantuan tanggap darurat PBB sebesar 38 dollar AS kepada pemerintah Indonesia untuk para korban bencana gempa Sumbar pada hari Jumat (9/10) lalu. (*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009