Cikeas (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Tifatul Sembiring mendorong penggunaan teknologi informasi (IT) jika menerima tawaran menjadi salah satu menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu II.

"Bapak Presiden memberikan arahan ke depan di tataran internasional mengenai kompetisi ketat, maka harus meningkatkan kompetensi, kalau dulu hanya `knowledge` (pengetahuan) untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka kini iptek harus masuk," katanya usai memenuhi panggilan Presiden Yudhoyono untuk uji kelayakan di Cikeas, Sabtu sore.

Tifatul mengatakan Yudhoyono juga mengamanatkan perlunya mendorong lebih maju penerapan electronic commercial dan electronic government sebagai salah satu upaya untuk makin meningkatkan transparansi dan efisiensi.

"Di bidang bisnis mendorong e-bisnis, juga e-gov bisa mendorong peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan," katanya.

Ia menambahkan penggunaan teknologi informasi dan juga komunikasi akan didorong untuk penciptaan peluang kerja secara nasional.

Meski diperkirakan akan menduduki posisi Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul tak mau mengungkapan dan menunggu pengumuman susunan kabinet pekan depan.

Ketika ditanya posisinya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera bila nanti masuk kabinet, Tifatul mengatakan sesuai dengan tradisi partainya, maka tidak ada rangkap jabatan partai dan jabatan publik.

"Tradisi kita tidak terbiasa merangkap pimpinan dan jabatan publik," katanya.

Sepanjang siang hingga petang pukul 17:25 WIB, Presiden Yudhoyono telah memanggil 13 nama yaitu Djoko Suyanto, Hatta Radjasa, Agung Laksono, Sudi Silalahi, Gamawan Fauzi, Sri Mulyani, Muhammad Nuh, Suryadharma Ali, Mari Elka Pangestu, Syarif Hassan, Tifatul Sembiring dan Sutanto. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009