Teheran (ANTARA News/Reuters) - Parlemen Iran pada Minggu meloloskan rancangan undang-undang yang akan memangkas subsidi energi untuk membuat negaranya berkurang kerentanannya terhadap sanksi internasional terkait program nuklir yang disengketakan, kata kantor berita resmi Iran, IRNA.

Namun Undang-undang itu membutuhkan persetujuan badan pengawas Dewan Penjaga, sebelum diterapkan.

Sementara itu Parlemen juga masih mendiskusikan bagian lain dari aturan itu, termasuk pengurangan subsidi makanan.

Subsidi telah menjadi beban berat di anggaran federal Iran.

Iran, negara pengekspor minyak mentah terbesar kelima di dunia, mengatakan negerinya membutuhkan tambahan 6,5 miliar dolar AS dari anggaran federal untuk menutupi impor bahan bakar minyak selama kuartal keempat tahun ini dan kuartal pertama tahun depan.

Pengurangan subsidi dapat menekan permintaan dan menurunkan kebutuhan impor, tergantung sejauh mana Iran menaikkan harganya.

Harga yang tinggi akan membuat penyelundupan bensin Iran semakin tidak menguntungkan dan dalam jangka panjang memperbaiki efisiensi kendaraan.

Iran telah terkena tiga putaran sanksi PBB terkait program nuklirnya, yang membuat ketakutan Barat akan kemampuan Iran mampu membuat bom. Sementara pihak pemerintah Iran sudah berulang kali membantah alasan ketakutan Barat itu.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009