Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) minta warga supaya mewaspadai penyakit yang biasa muncul sebagai dampak dari adanya pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan.

"Masyarakat sebaiknya mulai sekarang mengantisipasi penyakit musiman yang biasa datang pada perubahan musim dengan cara menjaga kesehatan lingkungan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB, dr. Ida Bagus Jelantik, di Mataram, Minggu.

Menurut dia penyakit yang rawan menyerang pada perubahan musim adalah infeksi saluran pernapasan atas (ispa), diare, demam berdarah, malaria dan beberapa penyakit musiman lainnya.

Ia mengatakan dari sejumlah penyakit musiman tersebut yang paling tinggi kasusnya adalah ispa.

Kasus penyakit ispa hampir merata di sepuluh kabupaten/kota di NTB. Hal itu terjadi karena pola hidup sehat masyarakat dan pemahaman tentang penyakit ispa masih rendah.

"Penyakit ispa pada saat pergantian musim menjadi penyakit tertinggi di NTB selain demam berdarah, diare, penyakit kulit dan radang sendi," katanya.

Menurut dia penyakit tersebut merupakan penyakit yang biasanya menjangkiti masyarakat yang bertempat tinggal pedesaan karena pola hidup sehat yang kurang baik.

"Selain itu penyakit ispa juga disebabkan karena merokok di dalam ruangan yang terdapat anak-anak, main di tanah, serta pola makan yang kurang teratur," katanya.

Ia mengatakan pihaknya akan terus mengamati penyakit musiman yang mewabah di masyarakat dengan tetap menjalin koordinasi bersama Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota melalui petugas kesehatan di puskesmas, puskesmas pembantu dan rumah sakit.

Menurut dia antisipasi yang dilakukan petugas kesehatan yang ada di pusat-pusat kesehatan masyarakat itu adalah menyediakan obat-obatan serta sosialisasi ke masyarakat untuk menjaga kesehatan baik lingkungan maupun diri pribadi dan keluarga.

"Wabah ispa harus mendapat perhatian serius dari masyarakat karena kecenderungan kasus ispa di NTB terus meningkat, namun masih dalam batas kewajaran, sehingga tidak menjadi kejadian luar biasa (KLB)," katanya.

Ia mengatakan selain penyakit ispa harus diwaspadai masyarakat terutama di wilayah Kota Mataram, juga penyakit demam berdarah (DB) karena Kota Mataram merupakan wilayah endemis penyakit tersebut.

"Setiap tahun kasus penyakit DB cenderung meningkat, begitu juga korban yang meninggal dunia," katanya.

Menurut dia menghadapi pergantian musim ini, masyarakat harus bisa mengubah pola hidup yang sehat dengan menjaga kesehatan lingkungan.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009